Selasa, 30 September 2025

Tega! Ibu Ini Bunuh Bayinya Sendiri yang Berumur 2 Bulan, Susu Dicampur dengan Obat Ini

Bukan berikan yang terbaik untuk sang anak, orang tua satu ini justru dengan kejinya membunuh buah hatinya sendiri!

Editor: Wahid Nurdin
Kolase Tribunstyle

TRIBUNNEWS.COM - Cinta dari sosok orang tua kepada anaknya bisa dibilang tak terhingga sepanjang masa.

Apapun akan dilakukan oleh orang tua untuk membahagiakan anaknya di masa depan nanti.

Harapan sederhana bagi tiap orang tua adalah melihat anaknya mampu mandiri dan membentuk keluarga sendiri setelah sang ayah atau ibu meninggalkan dunia ini.

Mirisnya, Rasa kasih sayang orang tua terhadap anaknya ini tak tampak dalam kasus yang baru viral di Jepang baru-baru ini.

Bagaimana tidak?

Bukan berikan yang terbaik untuk sang anak, orang tua satu ini justru dengan kejinya membunuh buah hatinya sendiri!

Melansir dari NHK, kejadian keji ini sendiri terjadi pada tanggal 29 Desember tahun lalu.

Sempat jadi pemberitaan nasional selama berbulan-bulan dengan banyaknya persidangan, vonis sebagai tersangka akhirnya baru diberikan pada awal bulan Juli ini tepatnya pada tanggal 4.

Sachika Tabata
Sachika Tabata (TBS News)

Sang ibu Sachika Tabata yang berusia 23 tahun terbukti bersalah dalam kasus nan keji ini.

Sebelumnnya, Tabata sempat membantah tuduhan pembunuhan tersebut di awal investigasi

Tabata bersikeras menyatakan "tidak pernah memasukkan tablet ke dalam botol bayi [anak perempuan saya." ujar kepolisian.

Seorang sumber investigasi yang mengetahui kasus tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang menjadi curiga ketika tidak ada luka luar yang ditemukan di tubuh Shion, sang bayi.

Kasus ini pun mendorong kepolisian untuk melakukan investigasi lebih intensif dengan melakukan otopsi.

Pada awalnya, kepolisian sempat mendapatkan kendala karena otopsi pada bayi sempat dilaran dalam peraturan mereka.

Namun, berdasarkan undang-undang baru yang dibentuk pemerintah pada awal tahun 2017 ini, seorang kepala kantor polisi pada akhirnya boleh memberikan wewenang otopsi jika dianggap perlu tanpa persetujuan keluarga yang berduka.

Pihak berwenang akhirnya mendeteksi dua komponen obat di perut dan obat darah untuk menurunkan tekanan darah dan diabetes dalam jenazah sang bayi.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved