Senin, 29 September 2025

Bocah Tewas 23 Tahun Silam Tapi Jantungnya Stop Berdetak Tahun, Ternyata ini Fakta Sesungguhnya

Ini kisah tentang Nicholas Green, bocah berusia tujuh tahun yang tewas ditembak saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan.

Editor: Rendy Sadikin
BBC
Nicholas Green yang tewas ditembak pada usia tujuh tahun saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan pada 29 September 1994. 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Ini kisah tentang Nicholas Green, bocah berusia tujuh tahun yang tewas ditembak saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan pada waktu malam, 29 September 1994.

Bagi orangtuanya, kematian Nicholas jelas adalah tragedi.

Namun keputusan pihak keluarga untuk menyumbangkan organ-organ penting Nicholas, membuat tak hanya namanya menjadi buah bibir.

Tapi ini juga mendorong warga Italia untuk menyumbangkan organ.

Sejak insiden ini, tingkat donasi organ di Italia naik tiga kali lipat dalam kurun satu dekade.

Jantung, dua kornea, dua ginjal, hati, dan pankreas Nicholas semuanya didonasikan.

Penerima jantung Nicholas adalah Andrea Mongiardo, yang meninggal dunia tahun ini.

Itu berarti, jantung Nicholas baru berhenti berdetak 23 tahun setelah dia tewas.

"Nicholas adalah anak yang baik hati," kenang sang ayah, Reg Green. "Kalau dihadapkan pada dua pilihan, marah atau mengulurkan bantuan ke orang lain, ia akan memilih yang kedua."

"Ia banyak mengajarkan saya tentang toleransi dan juga kesabaran. Saya ini orangnya tak sabaran. Nicholas sangat tenang dan dengan mudah memaafkan orang lain," kata Green.

Keputusan terbaik

Reg Green dan istrinya, Maggie, yakin betul bahwa menyumbangkan organ-organ penting Nicholas adalah keputusan terbaik dan alhmarhum anaknya pasti mendukung keputusan tersebut.

Ada tujuh warga Italia yang menerima organ Nicholas dan enam di antarnya pernah dipertemukan dengan Reg Green, yang ia gambarkan sebagai pertemuan yang sangat mengharukan.

Satu orang lagi tak bisa datang karena ketika itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ketika pintu dibuka dan melihat keenam orang yang masuk ke ruangan, rasanya luar biasa, tak bisa digambarkan. Mereka tersenyum lebar, beberapa menangis karena begitu gembira dan juga berterima kasih," kata Green.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan