Peluncuran Rudal Jarak Menengah Korea Utara, Warga Jepang Makin Tegang
Rudal Korea Utara (Korut) diluncurkan Minggu (16/4/2017) sekitar jam 06.21 pagi waktu Jepang dari pantai timur Kota Shinpo Korut.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rudal Korea Utara (Korut) diluncurkan Minggu (16/4/2017) sekitar jam 06.21 pagi waktu Jepang dari pantai timur Kota Shinpo Korut. Namun gagal karena rudal tersebut meledak setelah diluncurkan.
Tapi tetap saja hal ini membuat warga Jepang semakin tegang.
"Peluncuran tersebut untuk merayakan ulang tahun ke-105 pendiri Korut, Kim Il Sung, kakek dari Kim Jong Un Ketua Korut saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (16/4/2017).
Peluncuran rudal tersebut meskipun gagal membuat warga Jepang semakin tegang dan semakin menyiapkan diri apabila sewaktu-waktu rudal jatuh di Jepang.
Baca: Jepang Berencana Evakuasi 57.000 Warganya di Korea Selatan
Baca: Warga Jepang Mulai Panik Persiapkan Kemungkinan Rudal Beracun Korea Utara
Militer AS maupun Korea Selatan sedang menganalisa rudal yang gagal tersebut.
"Kemampuan rudal Korea Utara memang masih belum sempurna. Untuk itulah sebagai imbangannya mereka mungkin sekali menjadikan kepala rudalnya dengan gas beracun atau bahan kimia atau nuklir juga, sehingga dampaknya besar saat meledak," ungkap Pyong Jiniro, ahli Korea Utara yang juga Pemred majalah Korea Report.
Rudal kali ini jarak menengah kemungkinan dengan tipe "North Pole Star Type 2", yang merupakan pembaharuan dari SLBM (submarine launched ballistic missile) yang dipakai dengan target daratan.
Korut menentang latihan gabungan Korsel dan Amerika Serikat (AS). Itulah sebabnya sebagai protes diluncurkan rudal tersebut dan sekaligus menantang AS yang telah mengarahkan armada militernya menuju semenanjung Korea saat ini.