Jumat, 3 Oktober 2025

Myanmar Siap Jadi Macan Baru Asia

Potensi pertumbuhan ekonomi Myanmar bahkan diprediksi melewati 10 persen.

Editor: Choirul Arifin
GLLOBE SLICE
Street market di pusat kota Yangoon 

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Myanmar bakal menjadi kekuatan ekonomi Asia baru. Pertumbuhan ekonomi Myanmar tahun ini digadang-gadang akan menyalip Thailand, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara.

Potensi pertumbuhan ekonomi Myanmar bahkan diprediksi melewati 10 persen.

Perubahan politik yang terjadi di Myanmar disebut menjadi penggerak ekonomi negara yang dijuluki sebagai Tanah Emas tersebut.

Rezim baru Myanmar yang sebelumnya dikuasai oleh militer, kini semakin terbuka dengan sejumlah investor.

Myanmar telah memulai reformasi demokrasi dan ekonomi sejak tahun 2011 silam. Sebelumnya, ekonomi Myanmar dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan milik negara.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi Myanmar menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat pada tahun ini.

Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi negara tersebut tercatat sebesar 8,1%.

Duta Besar Inggris untuk Myanmar Andrew Patrick yakin, Myanmar akan menjadi negara satu-satunya dengan potensi pertumbuhan 10%. Bahkan menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Memang Myanmar membutuhkan waktu lebih untuk memacu sehingga dapat membukukan pertumbuhan ekonomi tertinggi.

"Namun pertumbuhan ini bisa terjadi setelah pencapaian sebesar 6% dan lalu menjadi 8%. Karenanya pertumbuhan 10% tentu saja bisa terealisasi," terang Patrick seperti dikutip Bloomberg, Kamis (9/3/2017).

Meski minat berinvestasi di Myanmar makin tinggi, Patrick juga menyebut tantangan besar dihadapi para investor kala hendak berinvestasi. Misalnya, pasokan listrik yang terbatas, kurangnya penjelasan tentang aturan investasi serta tingginya biaya untuk melakukan bisnis.

Reformasi perbankan

Di sektor keuangan, Myanmar juga sedang berusaha meningkatkan jumlah kepemilikan rekening bank. Patrick menyebut sektor keuangan belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Cara tersebut dapat mengejar ketertinggalan negara tersebut dalam menghadapi risiko ekonomi ke depan.

Sebagai permulaan, Myanmar sedang memulai melakukan audit komprehensif terhadap bank milik negara (BUMN) untuk mendorong modernisasi sistem keuangan negara.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved