Politikus Partai Republik Paul Ryan Kembali Terpilih Jadi Ketua DPR Amerika
Anggota Parlemen Paul Ryan terpilih kembali sebagai Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Selasa (3/1/2017).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Anggota Parlemen Paul Ryan terpilih kembali sebagai Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Selasa (3/1/2017).
Paul Ryan pada terpilih sebagai Ketua DPR AS dengan dukungan penuh kecuali satu anggota Parlemen dari Partai Republik, Thomas Massie.
Ryan akan mengambil kendali dari Kaukus Partai Republik yang akan bermitra dengan Partai Demokrat yang jumlah kursinya lebih sedikit dalam pemilihan November lalu.
Terpilihnya kembali tokoh paling senior Partai Republik, Paul Ryan, semakin memperkuat kekuasaannya di Kongres kala mempersiapkan diri untuk Presiden baru.
Meskipun Ryan dan Presiden terpilih AS, Donald Trump sering bentrok selama musim pemilu, dua politikus Partai Republik sekarang akan mencoba untuk menemukan cara untuk berkolaborasi dalam era politik baru.
Sebelumnya, selama beberapa bulan kekacauan politik terjadi, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat sepakat memilih dan menetapkan Paul Ryan (45) , Kamis (29/10/2015) menjadi ketua lembaga itu.
Baca: Seorang Gadis Dicekik Sang Ayah Akibat Unggah Foto Tanpa Busana di Snapchat
Ryan sendiri dikenal sangat berpengaruh di Kongres AS terutama dalam mengarahkan kebijakan-kebijakan terkait pajak dan anggaran.
Sebagai Ketua DPR, dia berarti menjadi orang terkuat dan berpengaruh ketiga di AS setelah Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden.
Pasca terpilih, Ryan yang sebelumnya juga seorang anggota kongres dari Wisconsin itu segera mengambil langkah mengembalikan ketertiban di tubuh DPR AS.
"Jujur saja, DPR sekarang terpecah. Kami tak menghasilkan solusi, tetapi justru menambah masalah," katanya.
"Sekarang ini saya sama sekali tak tertarik untuk mencari atau menunjuk siapa yang salah. Sekarang waktunya bersih-bersih dan bukan menyeimbangkan skor. Ada banyak beban di pundak kami semua," ujarnya.
Ryan sebelumnya menyatakan bersedia mengambil tanggung jawab sebagai ketua Dewan hanya jika faksi-faksi terpecah di tubuh Partai Republik di parlemen bersatu mendukungnya.
Dari hasil penghitungan suara, dia berhasil mengantongi 236 suara dukungan dari total 435 suara anggota Dewan. (TIME/AP/Politico)