Minggu, 5 Oktober 2025

Bantai Ribuan Pengedar Narkoba, Duterte Senang Disamakan dengan Hitler

Bahkan, Duterte mengatakan ia akan "bahagia melakukan pembantaian" terhadap 3 juta pedagang dan pecandu narkoba.

TIME
Presiden Filipina Rodrigo Duterte melihat dokumen yang berisi daftar pejabat pemerintah yang terlibat dalam narkoba saat ia memberikan pidato di kamp pelatihan militer di kota San Miguel, provinsi Bulacan, utara Manila pada 15 September 2016. (TIME) 

Presiden sejauh ini menuduh lebih dari 160 eksekutif lokal yang berkuasa dan mantan, anggota parlemen, pejabat di desa, hakim, polisi dan tentara dalam obat-obatan terlarang.

Namun, banyak dari mereka yang digiring ke kantor dan markas polisi di kota Quezon menyangkal berbagai tudingan tentang keterlibatan mereka dalam kasus narkoba.

Sedangkan ribuan lainnya telah tewas dibunuh jauh sebelum nama-nama mereka dibacakan di ruang terbuka kepada publik.

Departemen Kehakiman dan Kepolisian Nasional Filipina belum mengumumkan pengajuan tuduhan resmi terhadap mereka yang termasuk dalam daftar target.

Duterte telah bersumpah untuk menggulung peredaran obat-obatan terlarang dan tindak kriminal dalam tiga sampai enam bulan pertama massa kepresidenannya sejak dilantik 30 Juni 2016.

Menurut laporan yang diterima Duterte, setidaknya ada 3,7 juta warga pecandu narkoba di Filipina.

Dangerous Drugs Board, yang bertanggung jawab atas kebijakan soal narkoba, mengatakan, ada 1,7 juta pengguna narkoba di negara itu pada 2015, naik dari 1,3 juta pada 2012.

Sejak Senin (19/9/2016), sedikitnya 19 orang, termasuk seorang polisi, tewas dalam insiden terpisah di Metro Manila. (AP/The Philippine Star).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved