Kamis, 2 Oktober 2025

Obama Desak Cina Terima Putusan Soal Laut Cina Selatan

Barack Obama mendesak Cina untuk menerima putusan mengenai Laut Cina Selatan dan menyelesaikan sengketa maritim secara damai.

Editor: Adi Suhendi
Youtube
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, Singapura - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mendesak Cina untuk menerima putusan mengenai Laut Cina Selatan dan menyelesaikan sengketa maritim secara damai.

The Straits Times Singapura mengutip keterangan Obama sebelum pertemuan puncaknya dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Obama mengatakan, bahwa mahkamah arbitrase internasional telah mengeluarkan putusan yang mengikat secara hukum atas klaim-klaim maritim di Laut Cina Selatan dan putusan tersebut harus dihormati.

Mahkamah di Den Haag menolak klaim Cina atas hampir seluruh laut tersebut.

Kasus ini diajukan Filipina, satu pihak yang bersengketa dengan Cina.

Obama mengatakan negara-negara besar seharusnya tidak menindas negara lebih kecil dan AS akan terus mendesak Cina dan pihak lainnya untuk bekerja secara konstruktif guna menyelesaikan sengketanya.

Obama juga mengatakan kebijakan luar negeri negaranya untuk menyeimbangkan kembali Asia akan terus dipikul setelah kepemimpinannya sebab kebijakan itu merupakan kepentingan nasional AS.

Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag memutuskan bahwa Cina tak memiliki dasar hukum untuk mengklaim seluruh wilayah Laut Cina Selatan.

Keputusan mahkamah arbitrasei PBB di Den Haag yang menyebut China tak memiliki dasar hukum untuk mengklaim seluruh wilayah Laut China Selatan langsung direspon Beijing.

Kementerian Luar Negeri China, Selasa (12/7/2016), mengatakan, Pemerintah Cina tidak menerima dan tidak akan mengakui keputusan mahkamah arbitrase internasional itu.

"Keputusan itu tak memiliki kekuatan yang mengikat. Cina tidak akan menerima atau mengakui keputusan tersebut," demikian pernyataan Kemenlu China.

"Beijing tidak akan menerima berbagai upaya pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah atau solusi yang dipaksakan terhadap China," tambah Kemenlu China sambil menegaskan posisinya dalam sengketa wilayah itu. (NHK/The Straits Times Singapura)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved