Minggu, 5 Oktober 2025

Ramadan 2016

Warga Jepang pun Tertarik Melihat Tata Cara Umat Islam Beribadah

Sejumlah warga Jepang bertanya mengenai masa puasa yang dilakukan kalangan muslim di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Beberapa warga muslim Indonesia yang berkumpul dalam sebuah acara bagi kaum muslim di Tokyo beberapa waktu lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejumlah warga Jepang bertanya mengenai masa puasa yang dilakukan kalangan muslim di Jepang, apakah tidak akan meninggal kalau puasa tidak makan tidak minum dalam jangka waktu lama?

"Saya yang melihat ketakutan juga, apakah kuat kalau tidak makan tidak minum dari jam 04.30 pagi hingga jam 19.00 malam? Mengerikan juga ya," kata Kaneko Iriya, seorang warga Saitama kepada Tribunnews.com, Senin (13/6/2016).

Pertanyaan lugu dan sangat sederhana itu juga mengetuk pintu warga muslim Indonesia lain yang ada di Jepang saat ini.

Misalnya Nurjanah yang sudah beberapa tahun tinggal di Kota Hino Tokyo mendapat tanggapan menarik pula dari teman-temannya warga Jepang.

"Dari beberapa orang Jepang non-Muslim yang mengikuti kegiatan berbuka puasa di Masjid Jamii, rata-rata mereka mengatakan senang bisa mengikuti kegiatan tersebut," kata Nurjanah, aktivis wanita muslim Indonesia di Jepang, khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (14/6/2016).

Menurutnya, banyak orang Jepang tertarik untuk melihat bagaimana tata cara umat Islam beribadah, dengan memisahkan batas yang jelas antara laki-laki dan perempuan, dan kertas keterangan yang diletakkan di atas meja yang ditulis dengan menggunakan berbagai bahasa seperti Bahasa Arab, Inggris, dan Jepang.

"Mereka tampaknya lebih memahami artinya puasa. Juga kehangatan suasana kebersamaan antara umat Islam dari berbagai negara, dan menjaga keharmonisan hubungan dengan masyarakat lokal Jepang non-Muslim dengan mengundang berbuka puasa bersama," ujarnya.

"Kegiatan bersama di bulan Ramadan bersama masyarakat Jepang yang non Muslim menjadi hal yang sangat menarik sekaligus menyenangkan," lanjutnya.

Umat Muslim Indonesia pun tidak ketinggalan, berperan aktif dalam berbagai kegiatan dakwah di Jepang.

Di wilayah Kanto tersebar berbagai kelompok pengajian Indonesia, mulai dari pengajian per wilayah seperti Edogawa, Yokohama, Chofu dan lainnya.

Ada juga perkumpulan pengajian berdasarkan komunitas, dan juga institusi/organisasi pengajian Indonesia seperti KMII, KAMMI dan lainnya.

Kelompok-kelompok ini rutin mengadakan kegiatan minimal satu kali sebulan, dengan menghidangkan menu yang 99,9 persen menu Indonesia, bahkan sesekali dibarengi dengan bazaar.

"Hal ini menjadi semangat dan semakin menggiatkan Muslim Indonesia dalam kegiatan dakwah. Karena selain bisa mencicipi aneka makanan Indonesia yang jarang dijumpai, bisa saling bersilaturahmi dan menjalankan prinsip “economics creatives” pun berjalan mengikuti berbagai kegiatan ini," kata dia.

Baru-baru ini pada tanggal 11 Juni 2016, pemerintah dan masyarakat Indonesia menyelenggarakan acara peletakan batu pertama untuk pembangunan Masjid Indonesia yang terletak di lingkungan Sekolah Republik Indonesia Tokyo, sekaligus acara berbuka puasa bersama.

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di penjuru dunia. Karena pada bulan tersebut diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup umat Islam. Salah satu isinya, mewajibkan umat Islam untuk berpuasa sebulan penuh untuk menghormati bulan Ramadhan (Qs:2:183).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved