Geger Tes Keperawanan di Afganistan, Disaksikan Pria dan Diwarnai Penyiksaan
Para wanita dan gadis Afganistan kerap digiring paksa untuk mengikuti tes keperawanan oleh dokter pemerintah.
REUTERS/KOMPAS.com
Namun, kebenaran dan efektivitas tes itu telah menimbulkan kehebohan dan dibantah oleh para ilmuwan.
HRC dan IHRC mengatakan, tes itu tidak memiliki dasar ilmiah.
Dalam beberapa kasus, wanita yang tidak dapat membuktikan bahwa mereka masih perawan akan mengalami kekerasan dan penyiksaan pada hari pernikahan.
Bahkan ada yang disiksa sampai tewas.
"Ujian keperawanan merendahkan,” kata peneliti senior HRW Heather Barr dalam satu pernyataan.
Dia menyerukan kepada pemerintah untuk secara eksplisit melarang tes tersebut dan mengakhiri penangkapan perempuan yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin.