Anggota Parlemen Jepang Sesalkan Upaya Reklamasi di Laut China Selatan
Pembangunan tanah reklamasi di Laut China Selatan dianggap sudah sangat keterlaluan.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembangunan tanah reklamasi di Laut China Selatan dianggap sudah sangat keterlaluan.
Meski sudah mendapat teguran keras Amerika Serikat, masih tetap saja beroperasi melakukan reklamasi bahkan upaya untuk uji coba pendaratan pesawat terbang.
"Kelakuan Tiongkok sudah sangat keterlaluan sekali dalam kasus Laut China Selatan," kata Junji Izumi (65), anggota parlemen partai liberal (LDP) dari daerah Narimasu Tokyo khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (13/1/2016).
Perbuatan Tiongkok melakukan reklamasi pulau buatan di Laut China Selatan sudah selayaknya mendapat tekanan keras dari pihak internasional.
"Tiongkok sudah tak bisa dinasehati lagi, perlu ditekan keras oleh masyarakat internasional untuk mengingatkan dan menghentikan semua upaya reklamasi membuat pulau buatan tersebut," tambahnya.
Selain kerja sama dengan pihak Amerika Serikat, Jepang juga harus kerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya.
"Indonesia adalah negara terhormat, negara besar dan Jepang patut layak kerja sama erat dengan Indonesia serta negara ASEAN lain selain dengan Amerika untuk menekan Tiongkok supaya sadar akan perbuatannya tersebut," ungkapnya lebih lanjut.
Menurutnya, cara satu-satunya untuk menghentikan kegiatan Tiongkok di Laut China Selatan yang membuat ketegangan di Asia saat ini, membuat risih banyak negara terutama yang bertikai dengan Tiongkok saat ini seperti Vietnam, Filipina dan sebagainya.