Sabtu, 4 Oktober 2025

Bantuan Yakuza Jepang 1,1 Miliar Yen Buat Korban Gempa Tohoku

Saat itu siang gempa bumi, para anggota yakuza terutama yang berada di daerah Tohoku merasa sangat prihatin

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto Richard Susilo
Radioaktif di Fukushima khususnya di antara persimpangan (IC) Tomioka dan (IC) Namie tertulis berkekuatan 2,8 mikro sievert per jam. Foto diambil Sabtu (27/6/2015). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bukan untuk mempromosikan mafia Jepang (yakuza) tetapi memberitakan apa adanya, kenyataan yang terjadi tanggal 11 Maret 2011 di daerah Tohoku, utara Jepang saat gempa bumi besar berskala 9 Richter, yang ternyata baru ketahuan sekarang saat sumber Tribunnews.com mengungkapkan hari ini, Selasa (8/12/2015).

"Saat itu siang gempa bumi, para anggota yakuza terutama yang berada di daerah Tohoku merasa sangat prihatin," papar sumber itu mulai bercerita.

Mengapa demikian? Ternyata banyak anggota keluarga mereka (yakuza) pun ikut menjadi korban bencana alam besar tersebut yang berbarengan dengan tsunami serta ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima terutama di mulai dari Reaktor Nomor Satu.

"Pimpinan yakuza terutama kelompok Inagawa-kai mulai bereaksi dengan mengumpulkan para anak buahnya dan mengumpulkan banyak barang bantuan bagi para korban," katanya.

Apa saja yang dikumpulkan? Ternyata segala macam kebutuhan hidup seperti makanan, minuman, tenda, bahkan sampai popok bayi pakaian wanita dan sebagainya untuk kehidupan sehari-hari para korban gempa bumi tersebut.

Jumlah barang yang dibawa menggunakan sedikitnya 70 truk ke tempat bencana oleh kalangan yakuza tersebut.

"Banyak sekali yang diberikan gratis oleh pimpinan Yakuza tersebut dan tampaknya bukan Inagawakai saja tetapi juga dari Sumiyoshikai pula ikut bersaa-sama membantu para korban bencana alam tersebut."

Berapa jumlah dana yang ke luar untuk membantu mereka? Inilah yang selama ini tidak diketahui, ternyata sumber tersebut bisa menyebutkan angkanya.

"Besar sekali kalau dihitung mungkin mencapai 1,1 miliar yen dana ke luar untuk membantu para korban bencana alam semua dengan gratis demi kepentingan masyarakat Jepang," ujarnya.

Bagaimana membayangkan angka 1,1 miliar yen tersebut? Coba kita lihat data pemerintah Jepang per Maret 2012 jumlah sumbangan yang diperoleh dari banyak negara dan organisasi.

Dari 116 negara penyumbang kepada Jepang dan 28 organisasi internasional, per Maret 2012 jumlah mereka bernilai sekitar 520 miliar yen.

Jadi bantuan kelompok yakuza Jepang berarti seper 520 dibandingkan jumlah bantuan dari luar negeri. Lumayan besar jumlahnya memang.

Lalu mengapa tidak diberitakan di koran-koran Jepang?

"Banyak koran Jepang banci, tak berani memberitakan bantuan cuma-cuma dari yakuza tersebut. Dianggapnya dapat mempromosikan yakuza itu sendiri dan menarik simpati banyak pemuda sehingga mau masuk menjadi anggota yakuza kalau diberitakan," katanya.

Selain itu dari pihak yakuza khususnya pimpinan Inagawakai sendiri juga sebenarnya tak mau anak buahnya memberitahu darimana sumber bantuan tersebut saat membagi-bagikan bantuan kepada para korban bencana alam di Tohoku.

Apabila mereka mengungkapkan saat membagi bahwa dari yakuza pasti masyarakat Jepang pun tak mau menerimanya.

"Namun tanpa bicara dari mana pun, warga setempat sudah tahu dan bisa membayangkan sumber bantuan dari mana karena pembagi sumbangan kelihatan sekali tipenya adalah para anggota yakuza. Namun karena semua dalam keadaan susah dan barang-barang itu dibagikan dengan cuma-cuma disengaja, ya mereka pun dengan senang hati karena membutuhkan juga, di tengah keadaan darurat, maka menerima dengan baik dan tentu saja dalam hati mereka berterima kasih," ujarnya.

Kenyataan yang ada inilah yang selama ini banyak tidak diberitakan di Jepang dengan berbagai alasan. Namun demikian semua pihak, baik kalangan yakuza maupun masyarakat dan media Jepang tahu sama tahu dan sungkan untuk mengungkap hal itu secara resmi dan terbuka dengan berbagai alasan.

"Inilah budaya Jepang, tak perlu diungkap, semua sudah tahu sama tahu dan tak ada yang tersakiti, serta semua menerima dengan baik, win win solution, penuh dengan perdamaian, karena itu yang mendasari filosofi pikiran orang Jepang," katanya.

Info lengkap yakuza silakan baca di www.yakuza.in

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved