Kamis, 2 Oktober 2025

50 Tahun Nostra Aetate: Meski Agama Berbeda, Air Mata Derita Tetap Sama

Agama boleh berbeda-beda, namun air mata derita umat manusia tetap sama.

Editor: Robertus Rimawan
IST
Sampul film Nostra Aetate. 

Hermawi Taslim menguraikan bahwa suatu bangsa yang tercabik-cabik karena perang ataupun penindasan, akan sangat mengerti apa kata perdamaian.

Kata itu (perdamaian –red) diperlukan bagi mereka yang hidup dalam diskriminasi, penganiayaan dan penindasan.

Para tokoh agama di manapun memegang peran penting dalam membangun perdamaian yang dibutuhkan setiap bangsa di manapun mereka berada.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana menciptakan perdamaian, kesetaraan, dan juga meniadakan penindasan ? Kesejahteraan saya kira salah satu poin penting yang perlu digarisbawahi oleh para tokoh agama"

"Bagaimana para tokoh agama menawarkan kesejahteraan itu terkait dengan perdamaian. Kita boleh berbeda agama tetapi soal penderitaan, perang, penindasan adalah sama bagi setiap orang tanpa melihat suku, agama ataupun ras,” ujar Hermawi Taslim.

Dalam pembukaan itu masing-masing pemuka agama yang hadir mendapat kesempatan untuk memberi sambutanya, termasuk dari Hindu, Islam Sunni, Islam Siah, Budha, Sikh, Dewan Gereja Sedunia, Yahudi, Aliran Kepercayaan Tradisional Afrika dan Focolare Movement.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved