Ibadah Haji 2015
Crane Roboh, Pemerintah Arab Saudi Dikritik Lalai
Mereka tampaknya tak peduli dengan Masjidil Haram
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Musibah crane roboh di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, mulai memicu kritik, terlebih pada pemerintah Arab Saudi yang dikatakan lalai.
Pendiri Islamic Heritage Research Foundation yang berpusat di Mekkah, Irfan al-Alawi, mengomentari insiden yang terjadi pada Jumat (11/9/2015) lalu itu.
Irfan mengeluhkan pihak otoritas setempat yang sangat lalai membiarkan alat-alat proyek berat seperti crane menghadap masjid begitu saja.
Apalagi mengingat September 2015 ini adalah bulan haji dan hari itu adalah Jumat, sehingga tentu banyak jemaah yang berada di dalam Masjidil Haram itu, terlebih mereka yang akan melakukan salat Jumat.
"Mereka tampaknya tak peduli dengan Masjidil Haram, mereka juga tak peduli dengan kesehatan dan keselamatan (jemaah haji)," katanya pada AFP, sambil membandingkan kejadian itu dengan insiden ledakan bom.
Menurut laporan wartawan Al Jazeera Hasan Patel dari Mekkah, Masjidil Haram memang saat itu dipenuhi oleh alat-alat berat proyek konstruksi. Hal itu makin diperburuk oleh cuaca.
"Tempat ini memang terlihat seperti daerah proyek konstruksi raksasa. Yang membuat semakin buruk adalah sekitar pukul 17.30 turun hujan lebat," ucap Hasan, dikutip Al Jazeera.
Sebelumnya, dicatat oleh USA Today, Mekkah sudah mencetak banyak rekam insiden, yang kebanyakan terjadi saat kegiatan haji dilakukan. Kematian jemaah akibat terinjak-injak adalah yang dikatakan paling sering terjadi.
Irfan memang kerap melayangkan kritik atas proyek-proyek pengembangan situs-situs suci agama, yang menurutnya malah mengacaukan hubungan dengan Muhammad. (Daily Sabah/Al Jazeera)