Selasa, 30 September 2025

Bonsai Berusia 390 Tahun Saksi Bisu Ledakan Bom Atom di Hiroshima

Sebuah pohon bonsai berusia 390 tahun yang selamat dari ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945

Telegraph
Bonsai dari jenis pinus putih Jepang ini berusia 390 tahun dan selamat dari ledakan bom atom di Hiroshima, 70 tahun lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, HIROSHIMA  - Sebuah pohon bonsai berusia 390 tahun yang selamat dari ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945, akan mendapatkan penghargaan pekan ini.

Pohon pinus putih Jepang, yang berbentuk seperti sebuah jamur, didonasikan oleh seorang pakar bonsai Masaru Yamaki kepada Arboretum Nasional Amerika pada 1976, tempat pohon ini "tinggal" selama 30 tahun terakhir penuh dengan misteri.

Pada 2001, dua orang cucu mendiang Masaru Yamaki akhirnya mengungkap misteri dan sejarah luar biasa pohon pinus bonsai itu.

Menurut kurator Arboretum Nasional, cucu Masaru datang tanpa pemberitahuan ke tempat itu dan menanyakan apaah dia bisa memeriksa kondisi pohon yang dihadiahkan kakeknya itu.

Sang kurator kemudian mengundang kedua cucu Masaru itu untuk makan siang bersama.

Saat itulah mereka bercerita bahwa keluarga Masaru sudah menjalankan bisnis bonsai di Hiroshima selama beberapa generasi.

Pada 6 Agustus 1945 pukul 08.15, bom Little Boy meledak dan menghancurkan seluruh isi kota Hiroshima, termasuk tempat pengembangan bonsai milik keluarga Masaru Yamaki.

Keluarga Masaru Yamaki yang tinggal beberapa kilometer dari Hiroshima selamat dari ledakan bom atom.

Saat menengok tempat pembiakan bonsai itu, mereka menemukan pohon tersebut selamat dari ledakan.

Sejauh ini tidak jelas mengapa Masaru Yamaki memilih tak menjelaskan sejarah luar biasa pohon itu saat mendonasikannya ke Arboretum Nasional di Washington DC.

Jack Sustic, kurator Arboretum Nasional, mengatakan dia yakin pohon itu selamat dari ledakan bom karena terlindung oleh sebuah tembok.

"Salah satu hal yang membuatnya istimewa adalah, jika Anda bayangkan, seseorang sudah memelihara pohon ini sejak 1625," kata Sustic.

Sustic bertugas menyiram dan merotasi tanaman di tempat itu, termasuk memeriksa secara rutin keberadaan serangga. Dan tak seperti koleksi museum lainnya, bonsai tak bisa dibiarkan tanpa perawatan.

Sustic bahkan selalu menyiapkan tas kerjanya meski sedang berada di rumah, jika dia harus pergi ke museum di luar

 jam kerja dan memberikan perawatan untuk pohon istimewa itu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan