Ilmuwan Temukan Fosil Sperma Tertua di Dunia
Sedang asyik meneliti kulit kepompong ulat, sejumlah ilmuwan malah menemukan fosil sperma tertua di dunia.
Penulis:
Ruth Vania C
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, ANTARTIKA - Sedang asyik meneliti kulit kepompong ulat, sejumlah ilmuwan malah menemukan fosil sperma tertua di dunia.
Sperma tersebut ditemukan di kulit sebuah kepompong ulat berukuran 0,8 milimeter, yang ditemukan di Pulau Seymour, Semenanjung Antartika.
"Penemuan ini sangat tak disengaja. Kami sedang menganalisis fragmen struktur kepompong dan memperbesar gambarnya, kemudian kami melihat ada sesuatu yang terlihat seperti sperma," kata seorang ahli paleobotani Swedish Museum of Natural History, Benjamin Bomfleur.
Dari penampakannya, fosil sperma itu terlihat seperti cacing atau lintah yang tinggal di perairan.
Dikatakan sperma tersebut adalah milik makhluk melata sejenis cacing tanah dan lintah bernama Clitellata annelids, yang hidup pada 50 juta tahun yang lalu, di periode Eosen.
Sperma yang dikeluarkan oleh makhluk hermafrodit tersebut dapat bertahan dan membentuk fosil, karena sel itu sempat terperangkap di kulit kepompong yang lunak, sehingga ikut mengeras seperti kulit kepompong.
"Spermatozoa, sel yang sangat halus dan sulit bertahan, itu biasanya jarang didapat hingga berbentuk fosil," ucap Benjamin lagi, dilansir oleh The Guardian.
Namun, meski dikatakan bertahan utuh, fosil sperma itu tak menghasilkan materi organik yang dapat menjadi bahan identifikasi, seperti DNA.
Kepada Daily Mail, penemuan ini membuat ilmuwan berharap untuk menemukan lebih banyak lagi fosil-fosil aneh terkait sel sperma dan mikroorganisme lainnnya, demi mengetahui sejarah evolusinya.(The Guardian/Daily Mail)