Gempa di Nepal
Evakuasi 3 WNI, Everest Guest House Jadi Pusat Pencarian
Rumah singgah dengan posisi 3000 meter di atas permukaan laut itu adalah tempat terakhir tiga pendaki WNI
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Search and Rescue (SAR) warga negara Indonesia (WNI) korban gempa di Nepal masih terus dilakukan.
Sebelumnya, tim evakuasi Indonesia telah menyisir lereng gunung Everest melalui udara. Namun usaha itu nihil hasil, selain menyimpulkan dugaan jejak terakhir WNI di Everest Guest House, rumah singgah di lereng gunung itu.
Rumah singgah dengan posisi 3000 meter di atas permukaan laut itu adalah tempat terakhir tiga pendaki dari Taruna Hiking Club (THC), Bandung, sebelum hilang kontak.
Dijelaskan Direktur Perlindungan WNI, Lalu Muhammad Iqbal, tim evakuasi udara telah menganalisa data dan informasi sehingga sammpai pada kesimpulan tersebut.
"Intinya adalah bahwa dari hasil analisis data informasi dan observasi udara yang dilakukan hari ini hampir dapat dipastikan bahwa tigga WNI ada di Everest Guest House saat gempa. Jadi upaya rescue dapat difokuskan di situ," kata Iqbal ketika dikonfirmasi, Senin (4/5/2015).
Saat ini tim evakuaasi di Nepal sedang menyusun siasat. Dipimpin Duta Besar Iwan Wiranataatmadja mereka sedang fokus mencari cara beraksi di Everest Guest House. Pasalnya, medan menuju ke lokasi tersebut sangatlah sulit.
Iqbal menerangkan ada gundukaan batu dan salju yang menghalangi proses SAR melalui darat.
Kondisi yang tak jauh beda juga menjadi hambatan untuk upaya evakuasi melalui udara. Tak ada landasan stabil untuk mendaratkan helikopter di area tersebut.
Semuanya tertutup salju dan dipenuhi batu longsoran, sehingga sangat beresiko bagi tim.
"Lokasi Everest GH yang akan dijadikan fokus rescue memang sulit dan medannya berat. Tapi tim akan terus melakukan upaya-upaya yang memungkinkan," kata Iqbal.
