Badan Pria Ini Rela Jadi Sasaran Uji Coba Peluru Paintball
"Rasa sakit berlangsung sekitar lima detik, setelahnya rasa sakit menyengat 10 detik. Setelah itu rasa sakit hilang. Saya bahkan tak merasa ditembak."
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anda pikir pekerjaan sebagai pawang ular adalah pekerjaan yang unik? Mungkin anda harus mempertimbangkannya, karena ada seorang mahasiswa di Inggris rela bekerja sebagai penguji dampak peluru paintball.
Tentunya ini bukan lah pekerjaan yang menyenangkan, di mana anda bekerja selama delapan jam dan duduk di belakang meja kerja dengan ruangan yang sejuk. Tapi bagi Jordan Wills, inilah pekerjaan yang dimpikannya selama ini.
Tak hanya Jordan yang tertarik melamar pekerjaan tersebut. Selain dirinya, ada 10 ribu orang melamar pekerjaan di UK Paintball bulan lalu. Gaji cukup fantastis sebesar 40 ribu poundsterling per tahun yang ditawarkan mengundang banyak pelamar datang.
Meski harus bersaing ketat dengan pelamar lainnya, termasuk di antaranya mantan tentara dan pemain rugby, pria berusia 19 tahun tersebut berhasil mengalahkan mereka semua.
"Ketika orang mencari tahu apa yang saya lakukan, mereka pikir saya gila. Tapi saya mencintai pekerjaan saya," ujar Jordan seperti dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (6/3/2015).
Setiap minggunya, mahasiswa Teknologi Grafis di Universitas Kingston tersebut berada di jalur tembak untuk menerima peluru paintball yang ditembakkan ke arahnya. Semua yang ia lakukan untuk memastikan peluru paintball yang digunakan aman untuk para pemain.
Sementara para pemain memakai rompi, helm, kacamata, dan pelindung tubuh, Jordan hanya mengenakan kausnya dan kacamata pelindung ketika pengujian peluru berlangsung. Jangan tanya berapa banyak luka memar di tubuhnya.
"Rasa sakit berlangsung selama sekitar lima detik, setelahnya rasa sakit menyengat selama 10 detik. Setelah itu rasa sakitnya hilang. Saya bahkan tidak merasa telah ditembak," ungkap Jordan.