Jumat, 3 Oktober 2025

Pengakuan Pembunuh Osama bin Laden: Saat itu, Saya Menembaknya, Dua Kali di Dahi

ONeill, yang ketika itu hanya disebut sebagai si penembak, menjelaskan momen dia berhadapan dengan Bin Laden di kompleksnya

Editor: Yudie Thirzano
Twitter
Sebuah foto langka Rob ONeill saat bertugas yang menunjukkan dia mengenakan seragam militer di Liberia, di mana Angkatan Laut AS terlibat dalam operasi untuk menstabilkan negara yang dilanda perang itu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan mantan anggota Navy Seal Rob O'Neill untuk membuka keterlibatannya dalam misi Operation Neptune Spear, yang menewaskan Bin Laden merupakan satu hal yang kontroversial. (Baca juga: Identitas  Anggota Navy Seal Penembak Osama Terungkap)

Pihak Angkatan Laut AS telah menulis surat kepada para anggota SEAL yang sudah jadi veteran dan yang masif aktif yang memperingatkan mereka untuk tidak berbicara tentang operasi militer. "Hal terpenting dari etos kita adalah, 'Saya tidak mengiklankan sifat pekerjaan saya, atau mencari pengakuan dari tindakan saya,'" kata surat itu. (Baca juga: Dua Versi Penyebab Kematian Osama)

Ayah O'Neill mengatakan kepada Daily Mail bahwa dia mendukung anaknya membagi kisahnya. "Dia tidak diizinkan untuk berbicara, mereka menggunakan pengeras suara besar untuk membuatnya diam," katanya. "Saya mendukung dia dalam segala sesuatu yang dia lakukan. Apa yang seharusnya Anda lakukan ketika Anda keluar dari militer setelah tugas semacam itu? Menjadi penyambut tamu di Walmart?"

Dalam wawancara dengan Esquire, O'Neill, yang ketika itu hanya disebut sebagai "si penembak", menjelaskan momen dia berhadapan dengan Bin Laden di kompleksnya. "Saat itu, saya menembaknya, dua kali di dahi. Bap! Bap! Pada tembakan kedua, dia roboh. Dia merosot ke lantai di depan tempat tidurnya dan saya menembaknya lagi, Bap! Di tempat yang sama. Saat itu, saya menggunakan penerangan hologram warna merah dari EOTech saya. Dia sudah mati. Tidak bergerak. Lidahnya keluar. Saya menyaksikan dia mengembuskan napas terakhirnya," kata O'Neill.

"Saya ingat ketika saya melihat dia mengembuskan napas terakhir, saya berpikir, 'Apakah ini hal terbaik yang pernah saya lakukan, atau ini hal terburuk yang pernah saya lakukan? Ini nyata dan itu adalah dia. Kurang ajar.'"

Istri O'Neill yang kemudian berpisah dari suaminya itu, tetapi tidak bercerai, mengatakan kepada majalah bahwa dia merasa khawatir terkait keselamatan dirinya. "Kami benar-benar ingin mengubah nama saya," kata istrinya sebagaimana dikutip. "Mengubah nama anak-anak, mencopot nama suami saya dari rumah kami, melunasi mobil kami. Pada dasarnya menghapus dia dari kehidupan kami, tetapi demi alasan keamanan. Kami masih saling mencintai."

O'Neill bukan satu-satunya anggota Seal yang terlibat dalam serangan itu yang telah teridentifikasi. Tahun 2012, veteran Matt Bissonnette menulis sebuah buku laris tentang misi tersebut dengan nama samaran Mark Owen. Dia dilaporkan sedang diselidiki oleh pemerintah federal AS.

"Saya akan kembali ke luar negeri hari ini dan memerangi ISIS secara langsung daripada berurusan dengan persoalan dua tahun terakhir itu lagi," kata Bissonnette kepada CBS pada pekan ini.

Kisah Osama Bin Laden:

Najwa bin Laden: Osama Kuat Bercinta Selama Berhari-hari

Di Kamar Tidur Ini Osama Tewas Ditembak

FBI Lansir Sembilan Orang Penerus Osama Bin Laden

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved