Ibadah Haji 2014
Alasan 65 Kloter Belum Pasti Ditempatkan di Markaziyah
Sebanyak 185 kloter atau sekitar 77 ribu jemaah haji gelombang kedua secara bertahap diberangkatkan menuju Madinah untuk melaksanakan sunnah arbain.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Sebanyak 185 kloter atau sekitar 77 ribu jemaah haji gelombang kedua secara bertahap diberangkatkan menuju Madinah untuk melaksanakan sunnah arbain.
Dari jumlah itu, 120 kloter sudah aman, bakal ditempatkan di wilayah markaziyah, yakni di area ring road dekat Masjid Nabawi. Namun 65 kloter masih lampu kuning, belum aman. Apa sebabnya?
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Madinah, Nasrullah Jasam, Selasa (14/10/2014), mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendapatkan bayan tafwiz dari majmu'ah (penyedia layanan akomodasi) mengenai 65 kloter ini.
Bayan Tafwiz adalah surat penempatan, sehingga dalam sistem 65 kloter ini masih berwarna kuning, belum hijau. Sebabnya, majmu'ah belum membayarkan uang jaminan kepada pihak Kementerian Haji.
Biasanya pembayaran baru akan dilakukan H-2 atau H-3 kedatangan jemaah.
"Jadi menurut mereka ketika di sistem belum berwarna hijau itu biasa. Namun demikian ini bagian dari usaha kita," kata Nasrullah. Ke-65 kloter yang belum ada bayan tafwiznya ini, kata dia, akan tiba di Madinah di atas tanggal 20 Oktober.
Yang membuat Nasrullah optimistis, di gelombang kedua hanya Indonesia saja yang jemaahnya mencapai 50 persen, sedangkan negara lain biasanya tinggal 30 persen. Hal ini karena negara lain telah menempatkan 70 persen jamaahnya di Madinah sebelum wukuf.
"Jadi ini kesempatan menempatkan jemaah di markaziyah," kata dia.
Sampai Selasa (14/10/2014), kata dia, sudah ada lima kloter yang masuk ke Madinah dan semuanya di hotel-hotel sekitar Nabawi, dengan jarak terjauh 650 meter. Di antaranya Hotel Andalus dan Mubarak.
Ia juga berharap 120 kloter jemaah yang sudah ada bayan tafwiznya tidak ada perubahan lagi, misalnya tiba-tiba ditempatkan di luar markaziyah.
"Kita upayakan semaksimal mungkin di dalam markaziyah, bahkan ada yang minta tambahan kapasitas. Tapi perlu kita pastikan dulu," kata dia.
Sebab semua akomodasi menjadi domain majmu'ah, daker hanya mengecek saja.
"Kalau pun ada yang di luar markaziyah kita cek lagi. Sebab dari pengalaman, hotel di luar markaziyah semuanya di bawah standar. Dari 56 hotel hanya 3 hotel yang standarnya sama dengan markaziah," katanya.