Pemberontak MNLF Menyerang, Filipina Lapor ke Indonesia
MNLF sebelumnya meminta pemerintah Indonesia untuk campur tangan dan mengakhiri kebuntuan di Kota Zamboanga
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pemerintah Filipina telah memperingatkan pemerintah Indonesia tentang serangan kelompok pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di kota Zamboanga, Senin (9/9/2013) pagi.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Edwin Lacierda mengeluarkan pernyataan itu setelah pemberontak MNLF meminta dukungan Jakarta.
Lacierda mengatakan pihaknya terkejut MNLF mengutip dugaan penghentian proses perdamaian sebagai alasan untuk melancarkan serangan.
Ia mengatakan, wakil dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah bertemu dengan juru bicara MNLF Emmanuel Fontanilla pada pekan lalu untuk membahas pertemuan tripartite mendatang di Indonesia.
Indonesia, sebagai ketua Komite OKI Delapan, menjadi pihak yang menjembatani kesepakatan damai di tahun 1996 antara pemerintah Filipina dan MNLF.
"Mereka (pemerintah Indonesia) untuk perdamaian dan kami berharap. Kami akan menyerahkan persoalan ini kepada mereka, apa tindakan yang mereka ambil," tuturnya seperti dikutip dari Interaksyon.com, Selasa(10/9/2013).
MNLF sebelumnya meminta pemerintah Indonesia untuk campur tangan dan mengakhiri kebuntuan di Kota Zamboanga.
"Kami berharap Kedutaan Indonesia bisa bertindak mengenai hal ini," kata Fontanilla dalam sebuah wawancara radio.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 400 milisi MNLF menyerang kota Zamboanga, Senin dini hari, menewaskan enam orang dan menyandera sekitar 200 orang.
Wali Kota Zamboanga, Isabelle Climaco Salazar mengatakan 20 orang sandera berada di Barangay Sta Catalina, sementara lebih dari 200 orang sandera lainnya berada di Barangay Kasanyangan.
Selain kedua desa itu, pecahan kelompok Moro itu juga menyerang desa Sta Barbara, Talon-Talon, dan Mampang.
Hingga hari ini kontak senjata antara kedua pihak masih berlangsung. (Interaksyon.com)