Burma diundang memantau latihan militer AS
Amerika Serikat mengundang Burma untuk memantau latihan militer skala besar di Thailand yang menunjukkan hubungan kedua negara membaik.

Amerika Serikat menghentikan kerjasama dengan militer Burma pada awal 1990-an.
Amerika Serikat mengundang Burma untuk memantau latihan militer skala besar di Thailand yang menunjukkan hubungan kedua negara membaik.
Kepastian tersebut disampaikan oleh para pejabat dari negara-negara yang mengikuti latihan militer mendatang di Thailand.
Beberapa pejabat Thailand, lapor wartawan BBC Jonathan Head, juga mengatakan bahwa Burma diundang untuk menghadiri latihan militer yang disebut Cobra Gold.
Latihan militer bersama akan diikuti oleh Amerika Serikat, Thailand dan beberapa negara Asia lainnya dan rencananya akan digelar awal tahun depan.
Latihan akan melibatkan ribuan tentara Amerika Serikat, Thailand dan negara-negara peserta lainnya.
"Para pejabat Amerika Serikat sekarang berbicara secara terbuka tentang kemungkinan menjalin kembali kerjasama dengan militer Burma," kata Jonathan Head.
Hal itu, tambahnya, akan menggoyang pengaruh besar Cina di Burma selama dua dekade terakhir.
Ambil risiko
Selain itu sampai sekarang masih terdapat kekhawatiran mengenai perlakuan militer kepada warga sipil di daerah-daerah konflik, dan terkait komitmen negara itu untuk mewujudkan demokrasi.
"Menjalin kembali hubungan dengan Angkatan Bersenjata Burma adalah masalah yang lebih sulit bagi Amerika Serikat dibanding keputusan untuk mencabut sanksi ekonomi," jelas Jonathan Head.
Bagaimanapun menurut para pengamat, Amerika tampaknya siap mengambil risiko.
"Langkah ini tampaknya adalah langkah pertama Amerika Serikat untuk melibatkan lagi Burma dari segi militer dan untuk mendorong negara itu mengurangi ketergantungannya pada Cina," kata Jan Zalewski, seorang analis masalah Burma di perusahan penelitian IHS Global Insight seperti dikutip kantor berita Reuters.
Amerika Serikat menghentikan seluruh kerjasama militer dengan Burma pada awal 1990-an terkait catatan hak asasi manusia negara itu, tetapi mulai tahun ini Amerika mencabut sanksi ekonomi.