Palestina Minta Kematian Arafat Diselidiki
Pejabat Palestina meminta penyelidikan internasional atas kematian mantan pemimpin mereka, Yasser Arafat
Namun juru bicara institut itu, Darcy Christen, mengatakan pada kantor berita Reuters bahwa gejala-gejala klinis yang dijelaskan dalam catatan medis Arafat tidak konsisten dengan polonium-210.
Mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko meninggal dunia karena terpapar polonium 210 di London pada 2006. Inggris menuduh Andrei Lugovoi, mantan petugas KGB meracuni teh Litvinenko.
Penyelidikan internasional
Untuk memastikan teori bahwa Arafat diracun dengan polonium-210 maka penggalian dan analisis jenazah sangat penting, kata Dr Bochud.
"Jika Suha Arafat benar-benar ingin tahu apa yang terjadi pada suaminya, kita memerlukan sampel," kata dia. "Penggalian.... akan memberi sampel yang seharusnya mengandung polonium dalam kuantitas tinggi jika ia memang diracun."
Suha menyatakan ia akan membuat permohonan itu dan mengatakan pada al-Jazeera, "Kami harus melakukan tindakan lebih lanjut dan menggali jenazah Yasser Arafat untuk mengungkat kebenaran pada dunia Muslim dan dunia Arab."
Hanan Ashrawi, anggota komite eksekutif PLO mengatakan, penggalian dapat dilakukan jika hal itu merupakan tuntutan penyelidikan internasional.
"Kami harus mendiskusikan isu ini dan memandangnya dari berbagai sisi," kata Hanan Ashrawi pada BBC.
Pada 2005, harian New York Times mendapat salinan catatan medis Arafat yang mengatakan bahwa ia meninggal karena stroke parah akibat pendarahan yang disebabkan infeksi.