Bom di KBRI Perancis
Pengeboman KBRI Prancis Diduga Belajar Milisi Indonesia
Seorang warga negara Prancis, yang pernah tinggal di Indonesia, ditenggarai menjadi otak dibalik serangan bom di Kedutaan Besar Republik Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Prancis, yang pernah tinggal di Indonesia, ditenggarai menjadi otak dibalik serangan bom di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Paris, Prancis, pada Rabu (21/3/2012).
Menurut Kepala Badan Anti Teror Indonesia,Ansyaad Mbai, seperti dikutip kantor berita AP, tersangka bernama, Frederic C Jean Salvi, yang diyakini belajar dari beberapa kelompok militan Islam di Indonesia.
Ia menyerang KBRI Prancis, sebagai desakan terhadap Pemerintah Indonesia, untuk berhenti menerima bantuan pendanaan keamanan dari Amerika Serikat (AS), dan Australia, yang berujung pada sejumlah penangkapan, dan penembakan, anggota kelompok militan di Indonesia.
"Ada indikasi kuat, ia terlibat dalam pemboman terhadap misi kami di Paris," ucap Ansyaad.
Frederic, ungkapnya sudah masuk kedalam daftar pencarian orang pihak berwenang Indonesia, bersama sejumlah namanya, sejak tahun 2010, ketika polisi menggerebek sebuah rumah di Provinsi Jawa Barat.
Pihak berwenang, lanjutnya sudah berhasi menyadap sejumlah e-mail dan percakapan online, yang menunjukkan keterlibatan Frederic di dalam ledakan di KBRI Prancis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sebuah bom meledak di dekat KBRI Prancis, apda Rabu (21/3/2012), menyebabkan pecahnya kaca bangunan, namun tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, ataupun luka.
Bom itu, meledak pada pukul 5.20 waktu setempat, dimana bom itu diletakan di salah satu persimpangan jalan di dekat Kedutaan. (zeenews)