Pendeta Katolik Santaria Tolak Ramal 2012 Akhir Zaman
Sekelompok Pendeta Katolik Santaria, yang terkenal akan kemampuannya melihat masa depan, menolak memberikan ramalannya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok Pendeta Katolik Santaria, yang terkenal akan kemampuannya melihat masa depan, menolak memberikan ramalannya seputar isu kiamat di tahun 2012
Dalam ramalan tahunan tahun baru mereka, para Pendeta Santaria mengaku melihat banyak terjadinya gempa bumi, dan bencana akibat pemanasan global di tahun 2012.
Selain itu, mereka juga melihat, banyak pasangan suami istri, mulai tidak harmonis dan terlibat cekcok di tahun 2012.
Namun, ketika dimintai pandangannya terkait ramalan kuno suku Maya, yang memprediksi akhir zaman di tahun 2012 ini, para pendeta Santaria menolak memberikan ramalannya.
"Apa yang perlu mati adalah bukan dunia itu sendiri, melainkan cara-cara dunia sekarang hidup, konfrontasi, perang, penderitaan dan diskriminasi," ujar Lazaro Cuesta, salah seorang imam terkemuka Santeria, atau yang dipanggil babalawo oleh penduduk lokal.
"Bagi kami, dunia lama harus berakhir sehingga dunia baru terlahir, dalam artian bukan secara fisik," tambahnya.
Para Pendeta Santeria, menganut kepercayaan Katolik bercampur dengan agama tradisional masyarakat Afrika, Yoruba. Hingga kini pengikut para Pendeta Santaria mencapai sepertiga dari populasi 11,2 juta masyarakat Kuba.
Pada bulan Januari 2010, mereka meramalkan banyak gejolak perebutan kekuasaan, pengkhianatan dan kudeta, dan mengatakan dunia akan melihat banyak pimpinan politik meninggal dunia.
Ramalan itu sedikit banyak terbukti, dengan gejolak politik di beberapa negara di Timur Tengah, dan kematian Pemimpin Korea Utara, Kim Jung-Il. (AP)