At-Otaibi: Kematian Osama Tidak Berarti Apa-apa

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH -   Kematian pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, tidak berarti apa-apa bagi Sarhan Al-Otaibi, profesor ilmu politik di King Saud University di Riyadh.

"Kematian Bin Laden tidak berarti banyak pada saat ini, terutama karena Al-Qaeda telah lemah selama bertahun-tahun," kata Sarhan Al-Otaibi kepada Arab News.

Profesor ilmu politik di King Saud University di Riyadh ini menyatakan berita kematian Bin Laden bisa melayani tujuan politik. Terutama dengan pemilu berikutnya, pemilihan presiden Amerika mendatang,

Al-Otaibi tidak ragu bahwa akan ada reaksi keras dari pendukung Bin Laden, memperingatkan bahwa kepentingan AS di semua negara mungkin menjadi sasaran serangan balas dendam.

Dia mengatakan berita kematian Bin Laden mungkin positif bagi beberapa negara Arab yang mengalami kerusuhan politik. Karena akan menarik perhatian.

"Namun, di Libya saya tidak berpikir NATO akan mengubah strategi," tambahnya.

Al-Otaibi juga berpendapat pemerintah Yaman telah membesar-besarkan keberadaan Al-Qaeda di negara itu untuk memperoleh simpati global dan dukungan untuk menyingkirkan sel-sel organisasi itu di negaranya.

Al-Otaibi tidak percaya bahwa kematian Bin Laden akan menyebabkan perpecahan di antara pimpinan organisasi teroris. "Tidak ada pemimpin besar atau kelompok yang mungkin berjuang untuk kepemimpinan. Al-Qaeda telah menjadi sangat lemah akhir-akhir ini," katanya.

Salem Al-Ghamdi, editor politik surat kabar harian Al-Riyadh, percaya kematian Bin Laden akan mengakhiri sejumlah masalah di dunia.

"Saya hanya takut pendukungnya mungkin membalas dendam dengan menargetkan kepentingan Amerika, terutama karena Bin Laden adalah pemimpin spiritual organisasi," katanya.

"Kematian Bin Laden tidak berarti banyak bagi orang-orang Saudi. Dia adalah orang non grata di negeri ini, setelah kewarganegaraannya ditarik. kematian-Nya juga tidak akan memiliki efek pada keamanan Kerajaan, "kata Al-Ghamdi.