Ibadah Haji 2025
PPIH Tepis Kabar Jemaah Nafar Tsani Tak Dapat Layanan: Ini Jelas Hoaks
Mukhlis memastikan bahwa informasi yang menyebut jemaah Nafar Tsani tak akan mendapat pelayanan merupakan kabar palsu alias hoaks.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis M Hanafi, menegaskan bahwa layanan untuk jemaah haji Indonesia, termasuk yang memilih skema Nafar Tsani, tetap berjalan penuh hingga 13 Zulhijjah 1446 H atau 2025 M.
Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang menyebut jemaah Nafar Tsani tidak mendapat pelayanan selama di Mina.
“Kami siapkan layanan bagi jemaah Nafar Awal maupun Nafar Tsani. Layanan baik tenda maupun konsumsi di Mina akan tetap diberikan hingga seluruh jemaah kembali ke hotel di Makkah,” ujar Mukhlis dalam keterangan tertulis, Minggu (8/6/2025).
Layanan tersebut mencakup fasilitas tenda dan konsumsi yang tetap disediakan secara merata, sesuai dengan fase akhir ibadah mabit di Mina.
PPIH menyusun dua skema pergerakan jemaah dari Mina ke hotel masing-masing di Makkah, berdasarkan pilihan mabit yang diambil jemaah.
Baca juga: Momen Jemaah Haji Kucing-kucingan dengan Polisi Arab Saudi di Jamarat: Yallah Hajj, Thoriq Hajj
Skema pertama adalah Nafar Awal, yakni jemaah yang meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Sedangkan skema kedua, Nafar Tsani, adalah jemaah yang tetap bermalam di Mina hingga 13 Zulhijjah dan akan diberangkatkan ke Makkah mulai pagi hari.
Mukhlis memastikan bahwa informasi yang menyebut jemaah Nafar Tsani tak akan mendapat pelayanan merupakan kabar palsu alias hoaks.
“Rumor semacam ini jelas tidak benar alias hoaks,” tegasnya.
Ia menambahkan, PPIH memberikan kebebasan bagi jemaah untuk memilih skema Nafar sesuai kondisi dan kesiapan masing-masing.
Untuk keperluan operasional, pihaknya juga telah mendata usulan pergerakan jemaah guna menyiapkan armada dan fasilitas pendukung.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya sekitar 60 persen jemaah mengambil Nafar Awal, sedangkan 40 persen mengambil Nafar Tsani. Data tahun ini masih dalam proses rekonsiliasi,” tambah Mukhlis.
Baca juga: Apa Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?
Dengan layanan yang tetap tersedia hingga 13 Zulhijjah, PPIH memastikan tidak ada jemaah yang ditinggalkan tanpa fasilitas.
Kepastian ini penting untuk menjaga ketenangan jemaah serta mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan menjelang fase akhir puncak ibadah haji.
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.