Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2025

PPIH Tepis Kabar Jemaah Nafar Tsani Tak Dapat Layanan: Ini Jelas Hoaks

Mukhlis memastikan bahwa informasi yang menyebut jemaah Nafar Tsani tak akan mendapat pelayanan merupakan kabar palsu alias hoaks.

Penulis: Fahdi Fahlevi
MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
SUASANA JALAN MINA KE MAKKAH - Suasana jemaah haji yang mabit di Mina sejak Jumat (6/5/2025). Jamaah yang mengambil Nafar Awal mulai bergerak dari Mina ke hotel masiing-masing di Makkah, Minggu (8/6/2025) hari ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis M Hanafi, menegaskan bahwa layanan untuk jemaah haji Indonesia, termasuk yang memilih skema Nafar Tsani, tetap berjalan penuh hingga 13 Zulhijjah 1446 H atau 2025 M. 

Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang menyebut jemaah Nafar Tsani tidak mendapat pelayanan selama di Mina.

“Kami siapkan layanan bagi jemaah Nafar Awal maupun Nafar Tsani. Layanan baik tenda maupun konsumsi di Mina akan tetap diberikan hingga seluruh jemaah kembali ke hotel di Makkah,” ujar Mukhlis dalam keterangan tertulis, Minggu (8/6/2025).

Layanan tersebut mencakup fasilitas tenda dan konsumsi yang tetap disediakan secara merata, sesuai dengan fase akhir ibadah mabit di Mina.

PPIH menyusun dua skema pergerakan jemaah dari Mina ke hotel masing-masing di Makkah, berdasarkan pilihan mabit yang diambil jemaah.

Baca juga: Momen Jemaah Haji Kucing-kucingan dengan Polisi Arab Saudi di Jamarat: Yallah Hajj, Thoriq Hajj

Skema pertama adalah Nafar Awal, yakni jemaah yang meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Sedangkan skema kedua, Nafar Tsani, adalah jemaah yang tetap bermalam di Mina hingga 13 Zulhijjah dan akan diberangkatkan ke Makkah mulai pagi hari.

Mukhlis memastikan bahwa informasi yang menyebut jemaah Nafar Tsani tak akan mendapat pelayanan merupakan kabar palsu alias hoaks.

“Rumor semacam ini jelas tidak benar alias hoaks,” tegasnya.

Ia menambahkan, PPIH memberikan kebebasan bagi jemaah untuk memilih skema Nafar sesuai kondisi dan kesiapan masing-masing.

Untuk keperluan operasional, pihaknya juga telah mendata usulan pergerakan jemaah guna menyiapkan armada dan fasilitas pendukung.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya sekitar 60 persen jemaah mengambil Nafar Awal, sedangkan 40 persen mengambil Nafar Tsani. Data tahun ini masih dalam proses rekonsiliasi,” tambah Mukhlis.

Baca juga: Apa Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?

Dengan layanan yang tetap tersedia hingga 13 Zulhijjah, PPIH memastikan tidak ada jemaah yang ditinggalkan tanpa fasilitas.

Kepastian ini penting untuk menjaga ketenangan jemaah serta mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan menjelang fase akhir puncak ibadah haji.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan