Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Momen Jemaah Haji 'Kucing-kucingan' dengan Polisi Arab Saudi di Jamarat: Yallah Hajj, Thoriq Hajj

Di tengah waktu menunggu itulah, jemaah haji berjalan-jalan di seputaran jamarat di dekat lokasi lempar jumroh.

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Wahyu Aji
MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
SUASANA JALAN MINA KE MAKKAH - Suasana jemaah haji yang mabit di Mina sejak Jumat (6/5/2025). Jamaah yang mengambil Nafar Awal mulai bergerak dari Mina ke hotel masiing-masing di Makkah, Minggu (8/6/2025) hari ini. 

TRIBUNNEWS.COM, MINA - Rangkaian puncak ibadah haji hampir tuntas. Para jemaah haji di seluruh dunia sudah melaksanakan rangkaian prosesi ibadah haji.

Salah satunya adalah prosesi melempar jumroh.

Lempar jumrah atau lontar jumrah adalah kegiatan melempar batu-batu kecil ke tiang yang disebut jumrah saat pelaksanaan ibadah haji.

Makna simbolis dari lempar jumrah perlawanan Nabi Ibrahim terhadap setan atas godaan untuk tidak mematuhi Allah.

Lempar jumrah ini dilakukan setelah jemaah haji bermalam di Muzdalifah dan telah berlalu tengah malam (bakda zawal dan diutamakan setelah subuh).

Setelah itu perjalanan menuju Mina.

Jarak Muzdalifah –ke Mina sekitar 5 km, namun karena padat, perjalanan memakan waktu kira-kira 2 hingga 5 jam.

Ritual haji di jamarat Mina dinilai terberat karena jarak tempuh perkemahan jemaah ke lokasi rata-rata lebih dari 4 km.

Dan ini ditempuh dengan berjalan kaki setiap hari selama tiga hari, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Jemaah haji dapat memilih melakukan Nafar Awal atau Nafar Tsani/akhir.  

Nafar Awal adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina lebih awal yaitu pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melontar jumrah untuk tanggal tersebut.

Sedangkan Nafar Tsani (Nafar Akhir) adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Minggu (8/6/2025) dini hari tadi, jutaan jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Jamarat untuk melakukan lempar jumrah.

Usai melempar jumrah, jemaah haji akan menutup rangkaian ibadah haji dengan melakukan tawaf Wada.

Tawaf wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan jemaah haji sebelum meninggalkan Makkah.

Tawaf merupakan salah satu rukun haji dan dianggap sebagai salam perpisahan kepada Baitullah.

Setelah selesai tawaf, jemaah dianjurkan untuk berdoa di depan pintu Masjidil Haram, memohon kepada Allah SWT untuk kembali ke Makkah.

Saat menanti untuk melakukan lempat jumrah, para jemaah haji telah memenuhi jamarat.

Sembari mabit (berdiam diri) di Mina.

Di tengah waktu menunggu itulah, jemaah haji berjalan-jalan di seputaran jamarat di dekat lokasi lempar jumroh.

Namun aktivitas ini tak berlangsung lama karena polisi Arab Saudi menghampiri jemaah haji dan meminta mereka untuk berpindah ke lokasi lain.

"Yallah haj, Thoriq haj (pindah haji)," kata para polisi itu sambil memberikan isyarat kepada jemaah agar berdiri dan segera meninggalkan lokasi.

Jemaah haji diminta untuk kembali berjalan dan tidak berlama-lama berada di lokasi itu.

Mereka pun akhirnya mengikuti arahan polisi untuk berpindah tempat mencari lokasi lain.

Sementara petugas polisi terus berkeliling di jamarat untuk kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak berkerumun.

Tidak hanya sekali ataupun dua kali, para jemaah haji bahkan berulang-ulang kali diminta tidak duduk-duduk di sekitar lokasi.

Tak peduli apakah jemaah haji sedang menikmati makan mereka ataupun hanya sekadar duduk-duduk, tetap saja 'diusir' oleh para polisi maupun askar.

Karena tak ingin berdebat, mereka pun menuruti instruksi itu.

Meski terkadang sambil mencoba membela diri dengan mengatakan sedang menikmati makan mereka, tetap saja polisi Saudi itu mengusirnya.

Ibarat bermain kucing-kucingan, jemaah haji pun mencari posisi lain di luar jangkauan polisi.

Namun tak berapa lama kemudian kembali polisi Saudi 'mengusir' mereka.

Apa boleh buat, jemaah harus 'rela' mondar-mandir, bolak balik demi bisa tetap berada di lokasi jamarat.

Polisi Saudi yang terus 'mengusir' sudah tak lagi dihiraukan jemaah.

"Diusir kita pindah aja, nanti bali lagi kesini," begitulah kata para jemaah.

Mengapa Polisi Saudi Usir Orang?

Diketahui Polisi Arab Saudi, terutama di sekitar Masjidil Haram, seringkali mengusir orang yang duduk.

Mereka harus memastikan kelancaran ibadah dan pergerakan jamaah yang sedang thawaf (berputar mengelilingi Ka'bah).

Namun hal ini tidak hanya terjadi di Masjidil Haram, di tempat-tempat lainnya juga terjadi hal yang sama.

Seperti juga yang terjadi di Jamarat.

Polisi Saudi menganggap orang yang duduk dapat menghalangi arus lalu lintas jemaah, terutama saat masjid penuh.

Dengan mengusir orang yang duduk, polisi dapat menjaga kerapihan dan keamanan di masjid.

Polisi menganggap orang yang duduk berlebihan dapat membuat ruangan menjadi penuh dan membahayakan, terutama saat jumlah jemaah sangat banyak.

Padatnya saat Prosesi Lempar Jumrah

Sementara itu prosesi melempar jumrah pada 13 Zulhijjah atau Minggu (8/6/2025) dini hari ramai dipadati jemaah haji dari seluruh dunia.

Minggu (8/6/2025), jemaah yang mengambil Nafar Awal (jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 12 Zulhijjah--red) akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sebelum matahari terbenam.

Karena itu para jemaah sudah harus menyelesaikan lempar jumrah pada 13 Zulhijjah.

Ini adalah lempar jumrah yang ketiga (hari tasyrik terakhir) bagi jemaah haji dalam rangkaian haji, yakni Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.

Sementara bagi jemaah yang mengambil Nafar Tsani (jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 13 Zulhijjah), akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sejak 13 Zulhijjah pagi.

Pantauan Tribunnews.com, sembari menunggu masuk tanggal 13 Zulhijjah, jemaah haji yang berada di Mina memenuhi Jamarat.

Mereka berjalan di sekitar jamarat.

Ada yang hanya sekadar jalan-jalan, banyak pula yang tengah menikmati makanan.

Apalagi di sekitar lokasi banyak berdiri gerai-gerai makanan.

Suasana saat lempar jumrah pun cukup tenang.

Baca juga: Sebanyak 175 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia, Mayoritas Karena Penyakit Jantung

Meski banyak jemaah yang melakukan prosesi lempar jumrah, kondisi relatif kondusif. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina) 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved