Ibadah Haji 2025
Menteri Agama Minta Maaf Usai Jalur Arafah, Muzdalifah dan Mina Macet saat Puncak Haji
Menag minta maaf atas kekurangan selama penyelenggaraan puncak ibadah haji 1446H/2025M. Termasuk padatnya jalur Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina.
“Alhamdulillah, pada pukul 08.50 WAS, bantuan logistik tiba di lokasi. Empat kontainer berisi air, makanan, dan pelindung panas didistribusikan,” kata Hilman.
Hilman Latief berterima kasih khusus kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas bantuan dan cepat tanggap terhadap masalah jamaah haji Indonesia. Asisten Deputi Kementerian Haji Arab Saudi, Iyad bin Ahmed Rahbini, turun langsung ke lapangan melakukan langkah mitigasi kedaruratan
Hilman menegaskan, mitigasi cepat mencegah dampak lebih besar.
Seluruh jamaah berhasil dievakuasi dari Muzdalifah pukul 09.40 WAS.
“Kami apresiasi Pemerintah Saudi yang sangat responsif,” kata Hilman.
Hilman juga menyampaikan permintaan maaf kepada jamaah haji Indonesia.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Hilman.
Evaluasi Kerajaan Arab Saudi Tentang Pelaksanaan Ibadah Haji
Dalam wawancara yang sama, Menteri Agama juga menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan haji dari Arab Saudi.
Hal ini disampaikan saat Putra Mahkota sekaligus PM Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS) mengundang perwakilan Indonesia ke Istana Kerajaan Arab Saudi.
Amirul Hajj Indonesia 2025 ini hadir mewakili Indonesia dalam undangan resmi Kerajaan Saudi, Sabtu pagi (7/6/2025) membahas evaluasi pelaksaan ibadah haji tahun ini.
Tentang pelaksanaan ibadah haji tahun ini dibahas evaluasinya dalam pertemuan mengundang perwakilan misi haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pertemuan dihadiri lebih dari 100 perwakilan negara penyelenggara haji.
Delegasi Indonesia hadir bersama sejumlah tokoh penting dari berbagai daerah.
Usai pengarahan, seluruh delegasi juga dijamu makan siang bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Menag menyebut banyak hal penting dibahas.
Salah satunya adalah evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah yang hadir pada jamuan resmi kenegaraan itu juga menyampaikan pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
"Secara umum, Kementerian Haji Arab menyebut pelaksanaan haji tahun ini lebih tertata dan terfasilitasi," kata Nasaruddin.
Fasilitas seperti tenda, air, dan pelayanan kesehatan mengalami peningkatan.
"Jumlah rumah sakit dan tim medis keliling juga bertambah," lanjutnya.
Dampaknya, angka kematian jemaah haji menurun dibanding tahun lalu.
"Alhamdulillah angka kematian menurun, salah satunya karena fasilitas kesehatan," jelas Menag.
Indonesia Jadi Perhatian Khusus
Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia jadi perhatian utama Kerajaan Saudi.
"Jemaah Indonesia terbesar, jadi jadi perhatian khusus Pemerintah Saudi," ujarnya.
Proses evakuasi berjalan lancar meski sempat tersendat di beberapa titik.
"Jemaah tetap diantar ke Mina, meskipun sempat mampir sebentar di Muzdalifah," terangnya.
Setelah lontar jumrah, sebagian jemaah langsung melanjutkan tawaf ifadah.
"Inilah yang kami sebut sebagai Nafar Awal," katanya.
Hari kedua, suasana di Mina mulai lebih longgar dan terkendali.

"Alhamdulillah sudah bisa masuk ke lingkungan perkemahan," katanya.
Pemerintah Saudi juga memberikan sejumlah kemudahan tambahan. Termasuk bantuan mobil golf untuk mempermudah mobilisasi jamaah yang kelelahan selama pergerakan dari Muzdalifah ke Mina.
"Kemarin tak satu pun kendaraan bisa masuk ke area tenda," ujarnya.
Selain itu, distribusi makanan juga berlangsung sangat baik. Dibuktikan dengan minimnya keluhan jamaah haji soal konsumsi selama musim haji tahun ini.
"Bahkan Sarekat melebihkan 10 persen dari jumlah jemaah," katanya.
(TRIBUNNEWS.COM NETWORK/MEDIA CENTRE HAJI/MANSUR AMIRULLAH)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.