Ibadah Haji 2025
Aktivitas Jemaah Calon Haji Jelang Armuzna, Batasi Ibadah di Haram hingga Belanja di 'Pasar Kaget'
Pantauan Tribunnews pada Selasa (3/6/2025) pagi, jemaah asal Indonesia berbondong-bondong mendatangi 'Pasar Kaget' di kawasan Syisyah, Makkah.
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Siang itu, Senin (2/6/2025), Andi Arifah (50) dan istrinya Andi Rosmianti (42) bersama beberapa jemaah lainnya yang masih satu keluarga tengah duduk-duduk di lobby Hotel Alsadom 1 di kawasan Kota Makkah.
Mereka tampak berbincang santai usai menunaikan ibadah Salat Zuhur di musala hotel.
"Mengapa tak salat di Masjidil Haram saja pak? Kan jaraknya dekat dari hotel?" tanya Tribunnews yang saat itu berkesempatan menyambangi Hotel Alsadom, Senin siang.
"Kita sengaja salat di hotel supaya tidak kelelahan karena Masjidil Haram sekarang sudah padat, apalagi Bus Shalawat sudah berhenti beroperasi menjelang puncak haji di Arafah," kata Andi Arifah.
Seperti diketahui bus shalawat sementara dihentikan operasionalnya sejak Minggu (1/6/2025) atau 5 Zulhijjah 1446 H, pukul 12.00 WAS.
Penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus akan ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk dipersiapkan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada puncak haji 5 Juni 2025.
Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari WAS.
Sebelumnya Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Arfi Hatim mengimbau agar jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji.
"Kami sangat memahami keinginan jemaah untuk tetap memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Namun, pada masa jeda layanan ini, kami mohon jemaah tetap beribadah di hotel masing-masing," kata Arfi Hatim.
Rupanya Andi bersama istri dan jemaah lainnya sengaja tidak beribadah salat di Masjidil Haram.
Selain karena padatnya Masjidil Haram, mereka juga ingin mempersiapkan diri agar stamina tetap sehat saat menghadapi puncak haji mendatang.
Hal ini juga sesuai imbauan dari Menteri Agama RI Nasaruddin Umar agar jemaah tak mengejar ibadah secara berlebihan menjelang puncak haji.
Namun jika waktunya salat Subuh, Andi dan istri menyempatkan salat subuh di masjid dekat hotel mereka.
Sekaligus mereka bisa berolahraga pagi, pergi dan pulang dari masjid yang berjarak sekitar 300 meter dari hotel.
Apa saja yang telah dipersiapkan menjelang Armuzna?
"Saya mempersiapkan pakaian ihram sama menjaga kesehatan, salah satunya ya itu tidak banyak aktivitas di luar dan memperbanyak istirahat di hotel," kata Andi.
Andi bersama jemaah lainnya dari Kloter UPG 32 sebelumnya tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pada 24 Mei lalu.
Sesampainya di Jeddah, mereka langsung didorong ke Makkah untuk selanjutnya menunaikan ibadah umrah wajib.
Meski sudah 10 hari berada di Makkah, Andi, istri dan keluarganya yang lain baru satu kali umrah pada saat baru tiba di Makkah.
Tapi mereka sudah beberapa kali salat di Masjidil Haram.
Apakah bapak sudah beli oleh-oleh untuk keluarga di tanah air?
"Ya paling kita belanja untuk kebutuhan sehari-hari saja, kalau untuk oleh-oleh belum," katanya.
Namun Andi sudah punya rencana untuk membeli oleh-oleh di Madinah saja menjelang kepulangan ke tanah air.
Baca juga: 6 Tips Cegah Heat Stroke saat Puncak Haji di Armuzna, Ini Gejala Umum yang Dirasakan
"Nanti di Madinah, insya Allah. Mudah-mudahan masih diberi umur panjang, insya Allah, nanti di Madinah," ujarnya.
Andi yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani tambak mendaftarkan haji sejak tahun 2015 bersama dengan istrinya.
Andi pun tak henti mengucap syukur karena mendapat panggilan berhaji di usia 50 tahun.
Terkait pelayanan yang diberikan kepada jemaah, Andi mengaku dirinya cukup puas baik terkait konsumsi, fasilitas hotel dan kesehatan.
"Alhamdulillah pelayanan disini bagus, makanannya enak-enak, hotelnya juga bagus. Kami senang dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kita," ujarnya.
Di bidang layanan kesehatan, setiap pagi ada petugas kesehatan yang mendatangi kamar hotel dan memberikan obat-obatan maupun vitamin kepada jemaah.
Begitupun jika ada keluhan dari jemaah, petugas kesehatan dengan senang hati memberikan pelayanan terhadap jemaah.
Jemaah Belanja
Pantauan Tribunnews pada Selasa (3/6/2025) pagi, jemaah asal Indonesia berbondong-bondong mendatangi 'Pasar Kaget' di kawasan Syisyah, Makkah.
Kawasan Syisyah adalah tempat hotel dimana jemaah haji Indonesia menginap.
Jaraknya sekitar 4,5 km dari Masjidil Haram.
Pada pagi hari usai salat Subuh, di sini banyak pedagang lokal yang menjual barang dagangan, mulai makanan, pakaian hingga kebutuhan sehari-hari.
Jemaah Indonesia memanfaatkan waktu untuk berbelanja ataupun hanya sekadar melihat-lihat.
Sementara itu Tenaga Kesehatan Daerah (TKH) dari Kloter UPG 35, Lasmi Wahyu Wijayanti mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan untuk Armuzna jemaah asal Kendari Sulawesi Tenggara.
Dia mengatakan seluruh jemaah total 392 jemaah semuanya dalam kondisi sehat, tak ada keluhan apapun.

Untuk program murur, sudah terdata sebanyak 158 jemaah haji lansia dan jemaah risiko tinggi (risti).
Akan ada 2 petugas yang ditempatkan untuk skema murur ini.
Kloter UPG 35 masuk syarikah Sanaa Mashariq dan akan berada di Maktab 51.
(Media Center Haji/MCH 2024/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.