Minggu, 5 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Aktivitas Jemaah Calon Haji Jelang Armuzna, Batasi Ibadah di Haram hingga Belanja di 'Pasar Kaget'

Pantauan Tribunnews pada Selasa (3/6/2025) pagi, jemaah asal Indonesia berbondong-bondong mendatangi 'Pasar Kaget' di kawasan Syisyah, Makkah.

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Wahyu Aji
Media Centeri Haji/MCH 2025/Dewi Agustina
IBADAH HAJI 2025 - Jemaah haji Indonesia berbelanja di 'pasar kaget' di kawasan Syisyah Makkah tak jauh dari hotel jemaah, Selasa (3/6/2025) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Siang itu, Senin (2/6/2025), Andi Arifah (50) dan istrinya Andi Rosmianti (42) bersama beberapa jemaah lainnya yang masih satu keluarga tengah duduk-duduk di lobby Hotel Alsadom 1 di kawasan Kota Makkah.

Mereka tampak berbincang santai usai menunaikan ibadah Salat Zuhur di musala hotel.

"Mengapa tak salat di Masjidil Haram saja pak? Kan jaraknya dekat dari hotel?" tanya Tribunnews yang saat itu berkesempatan menyambangi Hotel Alsadom, Senin siang.

"Kita sengaja salat di hotel supaya tidak kelelahan karena Masjidil Haram sekarang sudah padat, apalagi Bus Shalawat sudah berhenti beroperasi menjelang  puncak haji di Arafah," kata Andi Arifah.

Seperti diketahui bus shalawat sementara dihentikan operasionalnya sejak Minggu (1/6/2025) atau 5 Zulhijjah 1446 H, pukul 12.00 WAS.

Penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus akan ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk dipersiapkan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada puncak haji 5 Juni 2025.

Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari WAS.

Sebelumnya Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Arfi Hatim mengimbau agar jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji.

"Kami sangat memahami keinginan jemaah untuk tetap memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Namun, pada masa jeda layanan ini, kami mohon jemaah tetap beribadah di hotel masing-masing," kata Arfi Hatim.

Rupanya Andi bersama istri dan jemaah lainnya sengaja tidak beribadah salat di Masjidil Haram.

Selain karena padatnya Masjidil Haram, mereka juga ingin mempersiapkan diri agar stamina tetap sehat saat menghadapi puncak haji mendatang.

Hal ini juga sesuai imbauan dari Menteri Agama RI Nasaruddin Umar agar jemaah tak mengejar ibadah secara berlebihan menjelang puncak haji.

Namun jika waktunya salat Subuh, Andi dan istri menyempatkan salat subuh di masjid dekat hotel mereka.

Sekaligus mereka bisa berolahraga pagi, pergi dan pulang dari masjid yang berjarak sekitar 300 meter dari hotel.

Apa saja yang telah dipersiapkan menjelang Armuzna?

"Saya mempersiapkan pakaian ihram sama menjaga kesehatan, salah satunya ya itu tidak banyak aktivitas di luar dan memperbanyak istirahat di hotel," kata Andi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved