Ibadah Haji 2025
Makkah dan Masjidil Haram Padat Jelang Puncak Haji, Pemeriksaan Ketat di Perbatasan Jeddah-Makkah
Masjidil Haram penuh oleh para jemaah yang datang dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah umrah.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Sepuluh hari jelang puncak haji 1446 H, Kota Makkah, Arab Saudi mulai dipadati jemaah haji. Hal yang sama juga terjadi di Masjidil Haram.
Senin (26/5/2025) siang hingga malam hari Waktu Arab Saudi (WAS), Masjidil Haram penuh oleh para jemaah yang datang dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah umrah.
Baca juga: Jelang Wukuf di Arafah, Berikut 5 Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan
Tampak di antaranya jemaah dari India, Bangladesh, Turki, Pakistan, Nigeria dan negara lainnya.
Banyak pula jemaah yang datang dari Indonesia.
Baca juga: Fase Gelombang I Pemberangkatan Haji Selesai, 103.806 Jemaah Sudah Tiba di Madinah
Meski cuaca pada siang hingga sore hari di Makkah sangat panas mencapai suhu 42 derajat celcius, tak menyurutkan langkah para jemaah untuk khusu' beribadah.
Teriknya matahari siang itu tak menjadi halangan.
Tidak sedikit jemaah yang menggunakan penutup kepala, topi bahkan payung untuk sekadar mengurangi panasnya sengatan matahari siang itu.

Doa-doa dipanjatkan para jemaah di depan Kabah.
Sementara itu berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Selasa (27/5/2025) pukul 07.00 WAS, tercatat sebanyak 176.800 dari 203.320 jemaah telah tiba di Arab Saudi.
Fase gelombang kedua pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Tanah Suci akan berakhir pada Sabtu (31/5/2025) dini hari mendatang.
Setelah itu, pada Rabu (4/5/2025) atau 8 Zulhijjah 1446 H jemaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah.
Pelaksanaan wukuf di Arafah akan berlangsung 9 Zulhijjah 1446 H bertepatan dengan 5 Juni 2025.
Baca juga: Jelang Berangkat Haji, Ruben Onsu Nangis sampai Matanya Bengkak
Ketatnya Pemeriksaan Masuk Makkah
Sementara itu pemeriksaan ketat dilakukan petugas (askar) Arab Saudi.
Pantauan Tribunnews, saat hendak memasuki Kota Makkah dari Jeddah, setidaknya ada 2 kali pemeriksaan terhadap jemaah.
Tribunnews saat itu bersama Tim Media Center Haji (MCH) hendak memasuki Kota Makkah.

Pemeriksaan pertama, sekitar satu jam perjalanan dari Jeddah, tepatnya di check point perbatasan antara Kota Jeddah dan Makkah.
Disini terdapat belasan gerbang pemeriksaan, mirip seperti gerbang tol di Indonesia.
Petugas berjaga di titik-titik sebelum mendekati gerbang pemeriksaan.
Setiap mobil yang hendak menuju Makkah diperiksa satu per satu.
Senin siang kemarin, kendaraan didominasi mobil pribadi. Namun tak sedikit pula bus yang membawa jemaah.
Setelah mobil mendekat, petugas langsung menanyakan berapa jumlah penumpang yang ada di dalam mobil.
Kemudian semua penumpang diminta untuk menunjukkan Kartu Nusuk mereka yang kemudian discan oleh petugas itu.
Baca juga: Fase Gelombang I Pemberangkatan Haji Selesai, 103.806 Jemaah Sudah Tiba di Madinah
Kartu Nusuk adalah identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi.
Kartu ini menjadi semacam 'paspor perhajian' yang digunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram serta Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Kartu Nusuk berfungsi sebagai identitas sekaligus 'tiket' yang memberikan akses terhadap berbagai layanan serta digunakan dalam setiap tahap pelaksanaan ibadah haji.
Pemeriksaan pun selesai dan tak ada masalah, karena Tim Media Center Haji (MCH) semuanya telah memegang Kartu Nusuk.
Perjalanan ke Kota Makkah kemudian dilanjutkan.
Namun sekitar 30 menit perjalanan, tak jauh setelah masuk Gapura (gerbang) Kota Makkah, jemaah kembali dilakukan pemeriksaan oleh petugas.
Di sini askar tak lagi mengecek kartu Nusuk jemaah, namun hanya memeriksa jumlah penumpang di dalam mobil.
Petugas tetap membuka pintu mobil dan memeriksa isi penumpang.
Total ada dua kali pemeriksaan sepanjang perjalanan dari Jeddah menuju Kota Suci Makkah. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.