Ibadah Haji 2025
Viral Video Jemaah Haji Telantar, Mengadu ke KDM karena Belum Dapat Kamar di Makkah, Cek Faktanya!
Video jemaah haji Indonesia disebut terlantar di Makkah viral di media sosial TikTok sejak Jumat (23/5/2025).
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Video jemaah haji Indonesia disebut telantar di Makkah viral di media sosial TikTok sejak Jumat (23/5/2025).
Video itu menunjukkan suasana di hotel nomor 603 Sektor 3 Makkah.
Baca juga: Viral 2 Video Jemaah Haji Jalan Kaki di Makkah hingga Telantar di Madinah, Petugas Ungkap Fakta Ini
Hasil penelurusan Tim Media Centre Haji Indonesia, suasana di video di depan Hotel Maysan Al Safa, Kawasan Jarwal, Makkah.
Dalam narasi, pengunggah video meminta bantuan Gubernur Jabar Dedy Mulyadi atau yang akrab disapa KDM dan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Terlantar Kang Dedi, dari jam 2 belum dapat kamar,” ujar suara dalam video.
Baca juga: Gebrakan KDM Kirim Pelajar ke Barak Berbuah Manis, Orang Tua Rasakan Dampaknya, Anak Berubah Drastis
Narasi itu menyebut jemaah terlantar dan tidak mendapat kamar hotel sejak dini hari.
Cek Fakta! Begini Penjelasan Petugas Haji
Benarkah narasi video tersebut?
PPIH Arab Saudi melalui Kepala Sektor 6 Daker Makkah, Rebuan, membantah tegas narasi tersebut.
Menurutnya, informasi itu tidak benar dan sangat berlebihan.
“Tidak ada yang terlantar, itu masih dalam proses penurunan,” ujar Rebuan.
Pernyataan itu disampaikan Rebuan di Kantor Sektor 6, Sabtu (24/5/2025).
Rebuan menjelaskan kejadian itu terjadi pada Jumat pagi, 23 Mei 2025.
Rombongan jemaah dari Embarkasi JKS 42 tiba sekitar pukul 04.18 dini hari Waktu Arab Saudi (WAS).
Embarkasi JKS adalah jamaah haji di antaranya dari Jakarta dan Jawa Barat.

Mereka datang menggunakan sembilan bus secara bertahap ke hotel.
Petugas haji sudah siaga sejak pukul 01.10 WAS menanti kedatangan jemaah.
Sesuai prosedur, pelayanan dimulai dari bus pertama yang datang lebih dulu.
Video viral disebut diambil saat penurunan bus ketiga sekitar pukul 07.30 WAS.
Saat itu ada pendorongan jemaah lansia menggunakan kursi roda.
Namun pengunggah menyebut jemaah terlantar karena belum mendapat kamar hotel.
Faktanya, sebagian besar jemaah masih di dalam bus dan belum turun.
“Baru dua bus yang diturunkan, video itu bus nomor satu atau dua,” ujarnya.
Rebuan menjelaskan, sebelum turun, ada proses penting yang harus dilalui.
Pihak Syarikah bertugas memastikan jemaah mengenakan gelang identitas.

Identitas itu wajib dipakai sebelum jemaah masuk ke kamar hotel.
Karena itu, jemaah tidak bisa langsung turun dan masuk ke hotel.
“Prosesnya memang tidak bisa langsung,” jelas Rebuan.
Petugas Syarikah yang bekerja di lapangan biasanya hanya dua orang.
Mereka melayani satu bus penuh sesuai urutan kedatangan atau nomor kacang.
Setelah semua jemaah lengkap identitasnya, ketua rombongan lebih dulu turun ambil kunci kamar. Disusul jamaah lansia untuk istirahat di lobi hotel.
Petugas lalu mengarahkan mereka langsung ke lantai masing-masing.
Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan di area lobi hotel.
Rebuan menegaskan, jemaah yang sedang menunggu tidak bisa disebut terlantar.
Menurutnya, terlantar berarti tidak dilayani, tidak makan, dan tidak punya kamar.
“Kalau baru menunggu diturunkan, jangan asal buat konten negatif,” tegas Rebuan.
Ia mengimbau agar jemaah atau keluarga jemaah tidak langsung menyimpulkan sepihak.
Proses pelayanan jemaah, kata dia, harus dihormati dan tidak dipelintir.
Ia berharap masyarakat menyaring informasi sebelum menyebarkannya ke media sosial.
“Kalau mau kritik, sampaikan positif, jangan provokatif,” pungkas Rebuan.
Sektor 6 Daker Makkah jamaah yang tersebar di 14 hotel di kawasan Jarwal. Kantor Sektor 6 di Hotel 603 lokasi video tersebut diambil. “Sekali lagi, narasi video tersebut menyesatkan. Jamaah tidak terlantar tapi sementara proses menunggu antrean bus 1 sampai 9,” kata Rebuan yang juga Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada awak Media Centre Haji.
(Tribun Timur/Media Centre Haji/Mansur Amirullah)
Sumber: Tribun Timur
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.