Ibadah Haji 2025
Jemaah Haji Diminta Kemas Barang Secara Wajar, Jangan Sampai Insiden Pembongkaran Koper Terjadi Lagi
Koper jemaah tersebut dibongkar oleh otoritas Arab Saudi karena dianggap mencurigakan.
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdul Basir meminta jemaah haji Indonesia untuk mengemas makanan yang dibawa ke Tanah Suci secara wajar dan tidak berlebihan.
Hal ini untuk menghindari insiden pembongkaran koper seperti yang terjadi pada seorang jemaah haji saat mendarat di Bandara Internasional King Abdul Azis beberapa hari lalu.
Baca juga: Anggota Komisi XII DPR Haji Jalal Minta Kedaulatan Energi Hadir di Dapur dan Warung Rakyat
Koper jemaah tersebut dibongkar oleh otoritas Arab Saudi karena dianggap mencurigakan.
Padahal isinya 'cuma' makanan. Namun karena pengemasan yang terlalu rapat memancing kecurigaan otoritas setempat hingga akhirnya melakukan pembongkaran terhadap koper tersebut.
"Hari ini ada satu koper kabin jemaah yang harus dibongkar karena dibungkus sangat rapat dengan lakban. Setelah dicek, isinya hanya makanan kering. Tapi karena kemasan terlalu tertutup, petugas mencurigainya," ujar Abdul Basir di Jeddah, Rabu (21/5/2025).
Basir mengimbau jemaah untuk bisa mengemas barang-barang makanan secara wajar.
Sebab pengemasan yang tidak sesuai justru bisa memperlambat proses pelayanan di bandara dan membuat jemaah tertahan lebih lama.
Saat ini layanan jemaah haji di bandara sudah jauh lebih efisien, baik melalui program fast track maupun jalur reguler.
Proses keimigrasian, pemeriksaan, dan perpindahan ke bus menuju Makkah kini lebih cepat berkat koordinasi antara PPIH dan otoritas Saudi.
"Untuk jemaah fast track, proses layanan hanya sekitar 20 menit. Sementara untuk non-fast track, waktu tunggu pun tidak lebih dari satu jam. Ini kemajuan luar biasa," katanya.
Namun, ia mengingatkan, kemajuan layanan ini hanya bisa dirasakan optimal jika jemaah juga disiplin mengikuti aturan.
Selain soal pengemasan, jemaah juga diimbau mengenakan pakaian ihram sebelum tiba di bandara Arab Saudi.
"Kalau belum berihram, akan ada waktu tambahan lagi untuk berganti pakaian. Ini bisa memperlambat proses," jelasnya.
Basir mengimbau jemaah haji agar mengikuti aturan pihak Arab Saudi dan juga arahan dari PPIH.
Baca juga: Suhu Makkah dan Madinah Capai 45 Derajat Celsius, Awas Dehidrasi, Jemaah Haji Diminta Sering Minum
Bus Ramah Lansia
Abdul Basir juga menyampaikan bahwa Arab Saudi terus melakukan perbaikan dalam layanan jemaah, termasuk penggunaan bus ramah lansia dengan lift hidrolik dan kelonggaran dalam pengaturan bus antarhotel.
"Yang agak mencolok mungkin di sini sering disediakan bus yang lebih ramah lansia, jemaah tidak perlu lagi digendong oleh petugas karena sulit naik bus, tapi bus busnya sekarang sudah banyak yang menyediakan lift mini hidrolik. Sehingga jemaah yang kesulitan naik bus bisa lebih mudah masuk bus," jelasnya.
Semua perubahan ini menurut Basir demi kenyamanan jemaah.
"Maka dari itu, kami harap jemaah juga beradaptasi dengan sistem layanan cepat yang sekarang berlaku, baik saat kedatangan maupun nanti saat kepulangan," ujarnya. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.