Ibadah Haji 2024
15 Jemaah Haji Indonesia Wafat karena Serangan Jantung, Jangan Paksakan Umrah Sunah
Jemaah yang meninggal didominasi tiga penyebab penyakit yaitu pneumonia, penyakit jantung dan diabetes.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag mencatat hingga Sabtu (25/5/2025) ada 15 jemaah wafat di Tanah Suci.
Jemaah haji yang meninggal di Madinah, Jeddah, maupun Makkah tergolong berisiko tinggi (risti).
Baca juga: Kisah Pasutri asal Jawa Barat, Berangkat Haji Beda Kloter Dipertemukan di Pintu Romantis 338
Daftar Jamaah Haji Wafat Hingga Sabtu (25/5/2024):
1. Upan Supian Anas (71 tahun).
Ia meninggal di Madinah pada 12 Mei 2024 lalu dan termasuk dalam kloter JKS 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
2. Didi Rowadi (69 tahum).
Ia meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024 dan tergabung dalam Kloter JKS 3 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
3. Yusman Irawan (64 tahun).
Ia meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024). Almarhum termasuk dalam Kloter PLM 2 Embarkasi Palembang.
4. Basirun Mangsuri Wirya Besari (68 tahun).
Dia meninggal di Madinah pada 16 Mei 2024 . Almarhum tergabung dalam Kloter SOC 14 Embarkasi Solo.
5. Toton Fatoni (48 tahun) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter JKG 9 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
6. Sarip Hari Kharun (68 tahun) meninggal di Madinah pada 20 Mei 2024).
Almarhum merupakan Kloter JKS 16 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Baca juga: Penerbangan ke Arab Saudi Delay 16 Jam, Jemaah Haji Menanti Janji Maskapai Garuda Beri Kompensasi
7. Imam Turmudi Abuyamin (71 tahun) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024.
Ia tergabung dalam kloter SUB-15 Embarkasi Surabaya.
8. San Muntani Mad Mirsad (84 tahun) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024.
Ia tergabung dalam Kloter SOC-8 Embarkasi Solo.
9. Retnoyarni Syafei Adam (60 tahun) wafat di Madinah pada 23 Mei 2024, dan tergabung Kloter PDG-9 Embarkasi Padang.
10. Muslim Ismail (50 tahun) wafat di Makkah pada 22 Mei 2024.
Ia merupakan jamaah Kloter PDG-1 Embarkasi Padang.

11. Sunarti Djoyo Kemis (67 tahun) meninggal di Madinah pada 23 Mei 2024.
Ia tergabung dalam Kloter BTH-7 Embarkasi Batam.
12. Enny Rodiyah Solichin (68 tahun) wafat di Makkah pada 23 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter JKG-2 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
13. Abdulloh Som Sijin (69 tahun) wafat di Madinah pada 24 Mei 2024.
Ia tergabung dalam Kloter JKG-20 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
14. Sutarso Tasripin Kamsi (50 tahun) wafat di Jeddah pada 25 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter SUB-3 Embarkasi Surabaya.
15. Popon Rohmawati (50 tahun) wafat di Jeddah pada 25 Mei 2024.
Ia tergabung dalam Kloter JKS-27 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Baca juga: 30 Jemaah Haji dan Petugas Dirawat di Klinik Kesehatan Makkah, Paling Banyak Sakit Jantung
Jemaah yang Meninggal Risiko Tinggi, Kelelahan Picu Serangan Jantung
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal mengatakan jemaah yang meninggal ini risiko tinggi (risti).
Dari sisi usia mereka yang meninggal berumur 60 tahun keatas tercatat ada 12 orang. Sisanya di bawah 60 tahun 3 orang.
Jemaah yang meninggal didominasi tiga penyebab penyakit yaitu pneumonia, penyakit jantung dan diabetes.
Khusus penyakit jantung, Jamal mengatakan, faktor kelelahan menjadi pemicunya.
Karena itu, jemaah diminta mengukur kondisinya, tak memaksakan diri saat beribadah, termasuk umrah sunnah.
Apalagi, saat ini cuaca Makkah ekstrem. Suhu udara di Tanah suci bahkan bisa mencapai 41 derajat celcius.
"Jemaah sebaiknya istirahat dulu 6 jam saat datang ke Makkah, tak langsung umrah wajib. Istirahat mengurangi kelelahan yang bisa menyebabkan serangan jantung," saran Jamal.
Untuk mencegah kematian jamaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun telah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan.
Jamal juga menjelaskan pihaknya menyiapkan beberapa fasilitas yang bisa digunakan, mulai dari fasilitas klinik atau rumah sakit.
"Kalau ada apa-apa yang tidak bisa kita atasi, itu nanti dirujuk ke rumah sakit pemerintah Arab Saudi maupun swasta," ujar Jamal di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Makkah, Sabtu (25/5/2024).
Sejak 15 Mei 2024 lalu sampai hari ini, pihaknya sudah merawat sekitar 30 jamaah.
Menurut Jamal, ada tiga kasus penyakit yang paling banyak ditangani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.