Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2023

Kementerian Agama Berikan Tips Supaya Koper Jemaah Haji Tidak Tertukar Saat di Tanah Suci

jemaah Haji yang mengikuti penyelenggaraan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi ternyata memperoleh koper bagasi yang memiliki desain berbeda

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas merapikan koper calon jamaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (23/5/2023). Sebanyak 393 calon jamaah haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Para jemaah haji yang mengikuti penyelenggaraan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi ternyata memperoleh koper bagasi yang memiliki desain berbeda dari tahun sebelumnya.

Kali ini, para jemaah itu masing-masing diberikan koper bagasi yang menampilkan desain dan material lebih bagus, bahkan dilengkapi pula dengan roda.

Sehingga memudahkan para jemaah haji dalam memindahkan atau menggeser koper mereka.

Selain itu, untuk melindungi koper tersebut dari kerusakan atau noda, terdapat sarung (cover) yang membalut koper-koper itu.

Namun cover tersebut memiliki warna yang seragam yakni merah dan putih, ini merupakan penanda bahwa jemaah yang menunaikan ibadah Haji itu berasal dari Indonesia

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan bahwa koper yang diberikan kepada para jemaah haji kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini, bentuk koper jemaah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kopernya lebih bagus dan ada rodanya. Hanya saja, sarungnya sama (semua) berwarna merah putih," kata Saiful Mujab, di Media Center Haji (MCH), Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Lalu bagaimana agar koper tersebut tidak tertukar dengan koper milik jemaah lainnya?

Saat ini, pemerintah Indonesia telah menggunakan teknologi untuk memudahkan jemaah Haji maupun petugas dalam mengenali koper-koper itu, sehingga koper tidak tertukar satu dengan lainnya.

Setidaknya ada dua tanda yang digunakan untuk bisa mengenali koper jemaah.

Yang pertama adalah melalui id card atau tanda pengenal berupa barcode yang dapat dilakukan scan melalui aplikasi Haji Pintar.

Setelah dilakukan scan barcode, maka akan muncul sejumlah informasi penting mengenai data diri jemaah pemilik koper tersebut, mulai dari nama, kloter hingga di mana penginapan yang dihuni jemaah itu.

"Di setiap koper besar bagasi dan kabin, ada id card atau pengenal selain di diri jemaah, berupa barcode. Jemaah bisa cek isi id card (barcode) nya melalui apikasi Haji Pintar, di situ akan muncul nama, kloter dan pemondokan jemaah," jelas Saiful Mujab.

Kemudian tanda pengenal lainnya, kata dia, dapat dilihat pula dari pita yang terikat pada koper tersebut, tentu pita itu memiliki perbedaan warna pada tiap embarkasi.

Saiful Mujab menjelaskan bahwa penggunaan pita ini akan memudahkan pengelompokkan dan pemulangan koper yang dipisahkan berdasarkan warna pitanya.

Baca juga: Koper Jemaah Haji Indonesia Bersarung Sama, Ini Pembedanya

"Insya Allah dari pihak Arab Saudi juga akan memberikan identitas ini, sehingga kalau ada koper nyasar, maka tinggal membaca barcode nya," papar Saiful Mujab

Lalu bagaimana jika koper tersebut tertukar atau hilang?

Jangan panik, jika jemaah merasa kopernya tertukar maupun hilang, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan dan melakukan koordinasi dengan petugas.

Nantinya petugas akan melacak keberadaan koper tersebut, namun menurutnya, sejauh ini kasus seperti ini masih dapat diatasi.

"Petugas akan melacak apakah koper yang dibawa truk dari bandara sudah tepat jumlah dengan jemaah, dan kalau sudah tepat jumlah, apakah berhenti di satu atau dua hotel. sejauh ini, kasus koper hilang, tertukar atau nyasar bisa diatasi," tegas Saiful Mujab.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved