Sabtu, 4 Oktober 2025

Ketua Komisi XII DPR: Komitmen Energi BRICS Sejalan dengan Arah Kebijakan Indonesia

Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menilai komitmen transisi energi dalam KTT BRICS 2025 sejalan dengan agenda strategis Indonesia, termasuk pel

Editor: Content Writer
istimewa
TRANSISI ENERGI - Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menilai komitmen transisi energi dalam KTT BRICS 2025 sejalan dengan agenda strategis Indonesia, termasuk peluang alih teknologi dan pembiayaan hijau. 

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menilai hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, 6–7 Juli 2025, menjadi sinyal positif bagi masa depan transisi energi Indonesia.

Menurut Bambang, komitmen negara-negara BRICS untuk memperkuat kerja sama energi berkelanjutan, adil, dan inklusif sangat relevan dengan arah kebijakan energi nasional yang tengah didorong oleh DPR dan pemerintah.

"Indonesia memandang hasil KTT BRICS sebagai afirmasi penting atas perlunya transformasi sistem energi global yang lebih setara," ujar Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Rabu (9/7/2025).

Ia menyebut, hal ini juga sejalan dengan prioritas Komisi XII DPR RI, terutama dalam peningkatan lifting migas untuk kebutuhan jangka pendek, serta akselerasi energi baru dan terbarukan sebagai langkah jangka panjang.

Dalam Deklarasi Rio, para pemimpin BRICS menekankan pentingnya transisi energi yang terjangkau dan berbasis kondisi nasional masing-masing. Mereka juga mendorong pengurangan hambatan perdagangan energi bersih, percepatan alih teknologi, serta penguatan infrastruktur pendukung seperti jaringan transmisi dan sistem penyimpanan energi.

Baca juga: Kemlu Bantah Pengenaan Tarif Impor 32 Persen oleh AS Berkaitan dengan Keanggotaan RI di BRICS

Presiden RI Prabowo Subianto yang hadir langsung dalam KTT turut mengajak negara-negara BRICS memperkuat komitmen dalam transisi energi bersih sebagai jawaban atas tantangan krisis iklim global.

Bambang menambahkan, kerja sama dalam kerangka BRICS membuka peluang besar bagi Indonesia, baik dari sisi ekspor energi hijau, akses teknologi bersih, hingga pembiayaan proyek transisi energi yang saat ini menjadi prioritas strategis nasional.

“Ini peluang konkret untuk mendorong transformasi sektor energi nasional, terutama di tengah pembahasan RUU Energi Baru dan Terbarukan di DPR sebagai payung hukum yang kuat,” jelasnya.

Tak hanya itu, politisi Partai Golkar asal Bangka Belitung ini juga mendorong diplomasi energi Indonesia di forum-forum global agar semakin aktif dan strategis.

“Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, kita harus mampu menggunakan platform ini untuk memperkuat posisi nasional dalam rantai pasok energi global, sekaligus memperjuangkan akses teknologi dan pembiayaan yang adil,” pungkasnya.

Baca juga: Prabowo di KTT BRICS 2025 Penting bagi Masa Depan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved