Virus Corona
Menteri Pariwisata Malaysia: Jangan Bereaksi Berlebihan Terhadap Pelancong dari China
Tiong menyampaikan bahwa belum ada kasus Covid-19 yang dilaporkan dari para pelancong, termasuk mereka yang datang dari China.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Di tengah kekhawatiran terkait situasi virus corona (Covid-19) di China, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Tiong King Sing memperingatkan masyarakat untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap pelancong yang datang dari negara itu.
Ia menyampaikan bahwa menerapkan tindakan khusus terhadap pelancong dari China pada saat kedatangan mereka di titik masuk internasional Malaysia, bukan merupakan hal yang adil.
"Beberapa pihak mengatakan kita tidak boleh mengizinkan pelancong dari China masuk ke Malaysia. Saya ingin meminta agar orang-orang tidak bereaksi berlebihan. Kita tidak dapat menerapkan kontrol khusus pada wisatawan China, itu tidak adil," kata Tiong.
Baca juga: Jelang Tahun Baru Imlek, WHO Kembali Soroti Data Covid-19 China
Selain menekankan bahwa pemerintah akan memastikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas, Tiong menyampaikan bahwa belum ada kasus Covid-19 yang dilaporkan dari para pelancong, termasuk mereka yang datang dari China.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (13/1/2023), secara terpisah, berbicara kepada wartawan pada Kamis kemarin, Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengatakan bahwa situasi Covid-19 masih terkendali dan sejauh ini pemerintah tidak perlu menutup perbatasan.
"Situasi Covid-19 terkendali dan kesadaran masyarakat masih baik, pada tingkat yang tinggi. Dengan demikian situasinya tidak menuntut kami untuk menutup perbatasan," kata Dr Zaliha.
Ia kemudian menuturkan bahwa tidak ada kasus infeksi atau gejala yang terdeteksi di titik masuk perbatasan, meskipun Malaysia telah menerima kedatangan sekitar 7.000 pelancong dari China sejak 8 Januari lalu.
Baca juga: Warganya Didiskriminasi, China Balas dengan Tangguhkan Visa Turis Asal Korea Selatan dan Jepang
Kendati demikian, Dr Zaliha menekankan bahwa pemerintah telah mengambil tindakan pencegahan dengan menerapkan pendekatan tertentu di pos pemeriksaan negara untuk menekan penularan infeksi.
Pada Selasa lalu, Departemen Imigrasi Malaysia mengatakan akan mengoperasikan jalur khusus untuk pelancong dari China di titik masuk internasionalnya.
Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Dr Norhayati Rusli menyampaikan bahwa para pelancong yang diduga positif terinfeksi Covid-19 akan dirujuk ke pejabat Kementerian Kesehatan yang ditempatkan di lokasi.
Sebelumnya, semua pelancong yang memasuki Malaysia diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
Mereka yang ditemukan tengah mengalami demam, bergejala atau telah menyatakan sendiri gejalanya akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada hari Minggu lalu, Free Malaysia Today melaporkan bahwa Tiong mengatakan kementeriannya akan menempatkan petugas yang fasih berbahasa Mandarin di semua bandara internasional di Malaysia.
Baca juga: Jepang Mulai Wajibkan Tes Covid-19 Negatif untuk Pelancong dari China
Hal ini dilakukan untuk membantu pelancong China yang tidak dapat berbicara bahasa Inggris.
Virus Corona
Kemenkes: Hingga Minggu ke-23 Total Covid-19 di Indonesia Ada 179 Kasus |
---|
Kemenkes: Waspada Covid-19 usai Pulang Haji, Periksa ke Dokter saat Alami Demam - Batuk |
---|
Kasus Covid-19 Ditemukan di Yogyakarta, Warga Diminta Pakai Masker Saat Sakit dan di Area Keramaian |
---|
Muncul Varian Covid-19 Nimbus, Pakar Sebut Butuh Vaksin Baru, Vaksin Lama Tidak Ampuh |
---|
Guru Besar FKKMK UGM Minta Masyarakat Bersiap Kenaikan Kasus Covid-19 Terjadi di Indonesia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.