Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Studi Masih Berjalan, Menkes Minta Masyarakat Jangan Percaya Hoaks Soal Omicron

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik terkait munculnya varian baru virus corona.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar zoom
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Respons Pemerintah dalam Menghadapi Varian Omicron', Minggu (28/11/2021) malam. 

"Apakah dia bisa escape immunity atau menurunkan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya? Kemungkinan besar iya, (tapi) belum dikonfirmasi," tegas Budi Gunadi.

Budi Gunadi menyampaikan bahwa kemunculan varian baru Covid-19 selalu menjadi faktor pemicu lonjakan kasus di banyak negara, sehingga tentunya setiap negara termasuk Indonesia harus sigap dalam mengidentifikasinya demi menekan laju lonjakan.

"Karena varian baru inilah yang menyebabkan lonjakan, jadi setiap ada alpha, beta, delta, setiap ada varian baru, selalu ada lonjakan. Jadi faktor utama lonjakan itu adalah varian baru," papar Budi Gunadi.

Terkait munculnya omicron yang dianggap memiliki mutasi lebih banyak dibandingkan varian pendahulunya, Budi Gunadi menyampaikan bahwa aspek inilah yang membuat varian ini masuk kategori VoC.

Semua mutasi berbahaya yang dimiliki varian sebelumnya, disebut ada dalam varian Omicron.

"Nah kenapa ini cepat menjadi Variant of Concern? Karena mutasinya sangat banyak dan mutasi mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya itu ada di sini," tutur Budi Gunadi.

Baca juga: Waspada Varian Omicron, Luhut Tetapkan Masa Karantina dari Luar Negeri Ditambah

Ia menyebut varian baru satu ini memiliki sekitar 50 mutasi, 30 diantaranya berada pada spike proteinnya.

Dalam varian baru ini, terdapat mutasi-mutasi buruk dari varian Alpha, Beta, Delta dan Gamma.

"Mutasinya ada sekitar 50, 30 mutasinya ada di spike protein di mahkota dari coronanya. Dan dari 50 mutasi totalnya, banyak mutasi-mutasi yang ada di varian alpha, beta, delta dan gamma yang buruk-buruk yang diidentifikasi," kata Budi Gunadi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved