Virus Corona
'Teori Lab Bocor' Masih Disorot, WHO Minta China Rilis Data untuk Penyelidikan Asal-usul Covid-19
Organisasi itu mengatakan bahwa tidak ada yang bermain politik dalam proses penyelidikan ini, namun mencari data yang diperlukan
"Ini mencerminkan 'solidaritas ilmiah terbaik' dan ini tidak berbeda dengan apa yang kami dorong ke semua negara, termasuk China, untuk mendukung penyelidikan ini, sehingga kami dapat memajukan studi asal-usul dengan cepat dan efektif," papar WHO.
Begitu pula Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang menyimpan sampel cacar, satu-satunya virus manusia yang pernah diberantas di laboratorium yang aman, dua negara ini tunduk pada inspeksi yang dilakukan setiap dua tahun.
"Menganalisis dan meningkatkan keamanan laboratorium serta protokol di semua laboratorium di seluruh dunia, termasuk di China, penting untuk keselamatan dan keamanan kita bersama," tutur WHO.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhenom Ghebreyesus pun meminta semua negara terbuka terhadap data yang mereka miliki.
"Organisasi ini berkomitmen untuk mengikuti sains, dan meminta semua pemerintah untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama untuk menyediakan semua data dan akses yang diperlukan, sehingga rangkaian studi berikutnya dapat dimulai sesegera mungkin," kata Tedros.
Virus SARS-CoV-2 kali pertama didokumentasikan secara resmi di kota Wuhan, China pada Desember 2019, namun sumber pasti infeksi ini tetap menjadi misteri hingga saat ini.
China tidak hanya menolak teori yang menyebut bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari hewan ke manusia di 'pasar basah' Wuhan.
Namun juga membantah tudingan yang mengatakan bahwa virus tersebut 'bocor' dari Institut Virologi Wuhan, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Sedangkan beberapa Analis intelijen AS bersama dengan House Republicans di Kongres, meyakini ada 'banyak bukti' yang menunjukkan bahwa virus itu lolos dari WIV pada September 2019.
Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 205 juta orang telah terkonfirmasi positif Covid-19 sejak WHO menyatakan pandemi pada Maret 2020, 4,33 juta diantaranya meninggal.