Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

'Teori Lab Bocor' Masih Disorot, WHO Minta China Rilis Data untuk Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Organisasi itu mengatakan bahwa tidak ada yang bermain politik dalam proses penyelidikan ini, namun mencari data yang diperlukan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AFP
Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menanggapi kekhawatiran China terkait penyelidikan yang menyoroti 'hipotesis Laboratorium Wuhan' tentang asal mula pandemi virus corona (Covid-19).

Organisasi itu mengatakan bahwa tidak ada yang bermain politik dalam proses penyelidikan ini, namun mencari data yang diperlukan dan mengikuti sains.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis kemarin, WHO meminta pemerintah di seluruh negara untuk mendepolitisasi situasi dan bekerja sama dalam mengembangkan kerangka kerja bersama terkait patogen potensial pandemi yang muncul di masa depan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Terus Naik, Wabah Terparah Sejak Wuhan

"Mencari asal usul patogen baru adalah proses yang sulit, yang didasarkan pada sains, dan membutuhkan kolaborasi, dedikasi, dan waktu," kata WHO.

Lembaga itu menegaskan bahwa pencarian asal-usul virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19 tidak boleh menjadi ajang percobaan untuk menyalahkan, menuding, atau menilai poin politik.

"Penting untuk mengetahui bagaimana pandemi dimulai, ini untuk memberikan contoh dalam menetapkan asal usul semua peristiwa limpahan dari hewan ke manusia di masa depan," jelas WHO.

Baca juga: 11 Juta Penduduk Wuhan Dites Covid, Temukan 3 Kasus Infeksi Bergejala dan 5 Tanpa Gejala

Organisasi kesehatan yang berbasis di Jenewa, Swiss itu tampaknya mendukung hipotesis asal zoonosis.

WHO bahkan menekankan kepada China untuk merilis informasi yang berkaitan dengan Institut Virologi Wuhan (WIV), meskipun negara itu menolak untuk turut berpartisipasi dalam penyelidikan tahap dua.

"Akses ke data sangat penting untuk mengembangkan pemahaman kita tentang sains dan tidak boleh dipolitisasi dengan cara apapun," tegas WHO.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (13/8/2021), pada Juli lalu, China menolak penyelidikan fase kedua WHO dengan alasan 'melawan sains'.

Baca juga: Penyelidikan Tahap 2 Asal Covid-19, China Tolak WHO Audit Laboratorium dan Fasilitas di Wuhan

Direktur Lab Biosafety di Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming mengatakan pada saat itu bahwa WIV 'tidak pernah merancang, membuat, atau membocorkan virus corona baru'.

Menanggapi kekhawatiran China, WHO mengatakan bahwa studi awal yang dilakukan pada Maret lalu menemukan 'tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mengesampingkan hipotesis manapun'.

Untuk mengetahui apakah asal usul virus itu berasal dari 'teori laboratorium', penting untuk memiliki akses ke semua data serta mempertimbangkan praktik terbaik ilmiah dan mekanisme yang telah dimiliki WHO.

WHO mencatat bahwa Italia bahkan telah membagikan data mentah dan memberikan izin untuk menguji ulang sampelnya di luar negeri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved