Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Terapkan Aturan untuk Kurangi Covid-19, Inggris Punya Daftar Negara 'Red, Amber dan Green List

Pemerintah Inggris sejak awal tidak melakukan penutupan perbatasan secara penuh.

Tolga Akmen / AFP
Pejalan kaki berjalan melewati tanda informasi COVID-19 Tier 4 di pusat kota London pada 23 Desember 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Inggris saat ini berencana untuk mengakhiri penerapan sederet langkah pembatasan terkait virus corona (Covid-19) pada 19 Juli mendatang, termasuk peraturan memakai masker.

Ini tentunya akan menjadi 'tes' apakah program vaksinasi yang mereka lakukan secara massive dapat memberikan perlindungan yang cukup bagi warganya dari virus tersebut, termasuk varian B.1.617.2 (Delta) yang disebut sangat menular itu.

Lalu seperti apa aturan yang diberlakukan pemerintah Inggris sejak pandemi dimulai?

Baca juga: Inggris Kesulitan Menutup Total Perbatasan untuk Menekan Laju Penyebaran Covid-19

Baca juga: Semua Vaksin Covid-19 yang Disetujui WHO Efektif Hadapi Varian Delta

Pakar Kesehatan Masyarakat dan Pengajar Program Pascasarjana bidang Kesehatan Masyarakat University of Derby Inggris, Dono Widiatmoko mengatakan bahwa kebijakan yang diterapkan negara itu berbeda dengan negara lainnya.

Pemerintah Inggris sejak awal tidak melakukan penutupan perbatasan secara penuh, karena mempertimbangkan faktor 'ketergantungan' mereka terhadap moda transportasi.

Karena di sana, transportasi tidak hanya digunakan untuk mengangkut manusia saja, namun juga aktivitas keluar masuk barang hingga bahan pangan.

Nah, aturan yang mereka terapkan untuk menghindari masuknya varian baru dan mengurangi kasus Covid-19 adalah memasukkan daerah maupun negara yang sangat berpotensi menyebarkan virus ke dalam tiga kategori daftar yakni red, amber dan green list.

Termasuk varian baru yang saat ini banyak muncul, seperti Delta hingga Lambda,

"Jadi, sejak awal pemerintah inggris memang tidak membordernya secara 100 persen, hanya melibatkan list daerah-daerah yang (masuk) red list, amber list atau green list," ujar Dono, dalam virtual Diginas Tribunnews bertajuk 'Sukses Selandia Baru dan Eropa Kendalikan Covid-19', Kamis (8/7/2021) sore.

Pakar Kesehatan Masyarakat dan Pengajar Program Pascasarjana bidang Kesehatan Masyarakat University of Derby Inggris, Dono Widiatmoko, dalam virtual Diginas Tribunnews bertajuk 'Sukses Selandia Baru dan Eropa Kendalikan Covid-19', Kamis (8/7/2021) sore.
Pakar Kesehatan Masyarakat dan Pengajar Program Pascasarjana bidang Kesehatan Masyarakat University of Derby Inggris, Dono Widiatmoko, dalam virtual Diginas Tribunnews bertajuk 'Sukses Selandia Baru dan Eropa Kendalikan Covid-19', Kamis (8/7/2021) sore. (zoom meeting Tribunnews)

Apa itu red, amber dan green list ?

Perlu diketahui, di bawah aturan baru Inggris, setiap negara di dunia telah dimasukkan dalam salah satu dari tiga kategori yang mereka buat, yakni red list, amber list dan green list atau daftar merah, kuning, hijau.

Penggolongan ini pun tergantung pada berbagai faktor yang menjadi pertimbangan, termasuk persentase populasi suatu negara yang telah divaksinasi, tingkat infeksi hingga varian yang muncul.

'Daftar merah (red list)'

Dalam kategori ini, terdapat negara-negara yang mendapatkan pelarangan total untuk dikunjungi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved