Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Oxford Akan Melanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 Setelah Sempat Dihentikan Sementara

Universitas Oxford dan AstraZeneca akan kembali melanjutkan uji coba vaksin Covid-19 yang sebelumnya sempat dihentikan sementara.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona. 

Simak kemajuannya pada daftar di bawah ini, menurut data terbaru dari WHO, per 11 Agustus 2020.

1. University of Oxford / AstraZeneca

Vaksin dari University of Oxford diberikan melalui virus simpanse, yang disebut vektor vaksin.

Vektor tersebut berisi kode genetik dari lonjakan protein yang terdapat pada virus Corona dan memicu respons imun yang kuat dalam tubuh manusia.

Baca: Peneliti Unpad Sebut Relawan yang Positif Covid-19 Bukan dari Vaksin, Kini Disuntik Lagi

Vaksin ini sedang dalam uji coba Tahap 2/3 gabungan di Inggris.

Dikutip dari ox.ac.uk, baru-baru ini, vaksin telah memasuki uji coba Tahap 3 di Afrika Selatan dan Brasil.

2. Moderna / NIAD

Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna, sedang mengembangkan kandidat vaksin menggunakan messenger RNA (atau disingkat mRNA) untuk mengelabui tubuh agar memproduksi protein virus itu sendiri.

Tidak ada vaksin mRNA yang pernah disetujui untuk penyakit menular, dan Moderna tidak pernah memasarkan produknya.

Namun, para pendukung vaksin mengatakan, vaksin itu bisa lebih mudah diproduksi secara massal daripada vaksin tradisional.

Saat ini, vaksin yang dikembangkan Moderna telah memasuki uji coba Tahap 3.

3. Sinovac

Perusahaan China Sinovac sedang mengembangkan vaksin berdasarkan partikel Covid-19 yang tidak aktif.

Vaksin tersebut telah menunjukkan profil keamanan yang menjanjikan pada tahap awal pengujian.

Kini, vaksin beralih ke uji coba Tahap 3 di Brasil.

Baca: Turki Pertimbangkan Izinkan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

4. Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm

Perkembangan: Tahap 3

5. Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm

Perkembangan: Tahap 3

6. BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer

Perkembangan: Tahap 3

7. Bharat Biotech

Perkembangan: Tahap 2

8. Novavax

Perkembangan: Tahap 2

9. Cadila Healthcare Limited

Perkembangan: Tahap 2

10. CanSino Biologics Inc./Beijing Institute of Biotechnology

Perkembangan: Tahap 2

11. Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical

Perkembangan: Tahap 2

12. Arcturus/Duke-NUS

Perkembangan: Tahap 2

13. Kentucky Bioprocessing, Inc

Perkembangan: Tahap 2

14. Inovio Pharmaceuticals/ International Vaccine Institute

Perkembangan: Tahap 2

15. Janssen Pharmaceutical Companies

Perkembangan: Tahap 2

16. Institute of Medical Biology, Chinese Academy of Medical Sciences

Perkembangan: Tahap 2

17. Genexine Consortium

Perkembangan: Tahap 2

18. Osaka University/ AnGes/ Takara Bio

Perkembangan: Tahap 2

19. Vaxine Pty Ltd/Medytox

Perkembangan: Tahap 1

20. Medicago Inc.

Perkembangan: Tahap 1

21. University of Queensland/CSL/Seqirus

Perkembangan: Tahap 1

22. Gamaleya Research Institute

Perkembangan: Tahap 1

23. Clover Biopharmaceuticals Inc./GSK/Dynavax

Perkembangan: Tahap 1

24. Imperial College London

Perkembangan: Tahap 1

25. Curevac

Perkembangan: Tahap 1

26. People's Liberation Army (PLA) Academy of Military Sciences/Walvax Biotech.

Perkembangan: Tahap 1

27. Medigen Vaccine Biologics Corporation/NIAID/Dynavax

Perkembangan: Tahap 1

28. University of Melbourne/Murdoch Children’s Research Institute

Perkembangan: Tahap 3

Children’s Research Institute di Murdoch, Australia, sedang melakukan uji coba Tahap 3 menggunakan vaksin tuberkulosis yang berusia hampir 100 tahun.

Vaksin tersebut diperkirakan tidak melindungi tubuh secara langsung terhadap Covid-19.

Namun, vaksin itu diyakini dapat meningkatkan respons imun non-spesifik pada tubuh.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved