Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

40.000 Pasien dari 45.000 Lebih Kasus Covid-19 di Singapura Telah Pulih

Hampir sepenuhnya kasus Covid-19 di Singapura dinyatakan pulih. Sebanyak 40.990 sembuh dengan 45.140 jumlah kasus keseluruhan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Ig/skahmed024
Sentosa Merlion - Hampir sepenuhnya kasus Covid-19 di Singapura dinyatakan pulih. 

Dalam sepekan terakhir, Singapura mencatat rata-rata kasus lokal baru naik menjadi 12 dari sekitar 8 pada minggu sebelumnya.

Selain itu, selama seminggu terakhir ada 20 kasus impor terdeteksi, setelah lama tidak ada.

Diduga ini terjadi karena Singapura mulai mencabut batasan untuk mengurangi risiko penularan.

Dikutip dari The Straits Times, pusat infeksi corona berubah sejak fase kedua pembukaan negara pada 19 Juni lalu. 

Baca: Menteri Luhut Izinkan Pemerintah Singapura Usut Kebakaran Hutan yang Libatkan WNI

Baca: Adik PM Singapura, Lee Hsien Yang, Bergabung dengan Partai Oposisi untuk Pemilihan 10 Juli Mendatang

Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal.
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. (CNN)

Kini infeksi di tempat kerja meningkat dari 22 persen sebelum fase dua, menjadi 36 persen saat ini.

Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong, mendesak masyarakat agar bekerja dari rumah bagi yang bisa melakukannya.

Sedangkan untuk pengusaha, harus meminimalisir kontak agar tidak terjadi transmisi.

"Pengusaha harus tetap mempekerjakan beberapa staf mereka dari rumah."

"Mereka hanya boleh kembali ke kantor untuk bekerja jika ada kebutuhan yang jelas dan karena karyawan perlu menggunakan beberapa peralatan khusus atau mesin di tempat kerja," jelas Wong.

Menteri Kesehatan, Gan Kim Yong, mengatakan pada konferensi pers orang-orang dengan gejala Covid-19 namun tidak terkait dengan kasus lain merupakan kelompok mengkhawatirkan.

Sebab kasus ini mencerminkan sumber infeksi yang tidak diketahui, katanya.

Dia menambahkan, meski Singapura belum melihat gelombang infeksi kedua, tetapi risikonya selalu ada.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved