Virus Corona
Hasil Swab ke Luar Setelah Putu AS Meninggal, Jenazah Dimakamkan 4 Hari Kemudian
Karena mempertimbangan hari baik sesuai kepercayaan masyarakat Bali, penguburan jenazah Putu AS baru dilakukan pada Minggu (21/6/2020).
Editor:
Dewi Agustina
Selain dihadiri keluarga, proses pemakaman juga dihadiri prajuru adat Desa Gelgel.
Situasi di rumah duka juga sepi dari warga karena sudah diimbau untuk minim pelayat.
"Proses pemakaman berlangsung lancar. Setelah pemakaman kami dari Satgas lakukan dekontaminasi di sekitar setra untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan," jelasnya.
Baca: Memulai Produksi Film di Masa New Normal, Produser Siapkan Rapid Test dan SWAB Test
Pasca pemakaman Putu AS, tujuh anggota keluarga akan menjalani karantina mandiri.
Sebelum dikarantina, mereka juga dilakukan tes swab karena sebelumnya sempat kontak erat dengan Putu AS.
"Kami masih akan lakukan tracking (penelusuran) siapa saja yang sempat kontak dengan Putu AS. Sementara ada dua KK, sekitar 7 orang yang akan ikut rapid test dan sarankan karantina mandiri," terang Eka Sumaya.
Terkait kebutuhan logistik kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri ini, nanti Satgas akan mendirikan posko di sekitar lokasi karantina dan siap siaga memenuhi kebutuhan warga yang isolasi mandiri.
Tambahan 2 Meninggal
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Minggu (21/6/2020) mengumumkan ada dua orang tambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal.
"Bertambah dua orang positif Covid meninggal. Kini ada 9 orang, terdiri dari 7 WNI dan 2 WNA," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers di Denpasar.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, mengatakan pasien meninggal berasal dari Klungkung dan Denpasar.
"Dari Klungkung dan dari Denpasar," kata dia.
Baca: HUT DKI ke-493 , Anis Matta: Jakarta Harus Tangguh Menghadapi Krisis
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, membenarkan ada pasien dari Denpasar, serta seorang warga asal Klungkung yang berdomisili di Denpasar, meninggal dunia.
Ia mengatakan pasien yang berasal dari Klungkung yakni seorang laki-laki umur 50 tahun (I Putu AS, red).
Korban berdomisili di Desa Dauh Puri Kangin, dan merupakan tukang panggul barang di Banjar Titih.