Virus Corona
Ketua Umum IDAI Tegaskan Sekolah Tidak akan Dibuka Segera karena Kasus Covid-19 Anak Masih Tinggi
Pada Mata Najwa Rabu, (10/6/2020) lalu Ketua Umum IDAI, dr. Aman Bhakti Pulungan menegaskan agar sekolah tidak dibuka dahulu.
Namun, meski IDAI telah mempersiapkan semua protokol, kondisi anak masih memprihatinkan.
Aman menjelaskan bahwa saat ini masih banyak anak yang sakit hingga meninggal karena wabah.
"Dengan data seperti ini yang setiap waktu masih meningkat angka kematian anak, yang setiap waktu masih meningkat anak yang sakit, kami menganggap belum cukup saatnya untuk dibuka sekolah saat ini," tegas Aman.
Aman juga melempar kekhawatiran itu pada beberapa narasumber di Mata Najwa, terkait kesiapan untuk membawa anak masuk sekolah minggu depan ini.
Ketua IDAI ini menilai bahwa kesiapan sekolah juga masih dipertimbangkan banyak negara di dunia.
"Tadi pagi saya tanya lagi dengan Pakistan Pakistan belum siap. Jumlah pemeriksaan mereka lima kali dari kita," jelas Aman.
"Malaysia 20 kali (tes) dari kita mereka belum siap, Singapura sudah siap mereka itu pemeriksaannya 50 kali dari kita," tambahnya.
Aman memberikan contoh kasus anak yang positif Covid-19 setelah sekolah dibuka.
Dengan kontrol yang ketat, anak-anak masih beresiko terinfeksi meskipun tidak langsung dari sekolahnya.
Najwa lantas menanyakan, apakah Indonesia masih sulit menjalankan kontrol kesehatan yang ketat.
"Ya kita melihat sendiri saja kejadiannya, saya masih lihat tadi, pak Pandu masih mengatakan pakai masker saja orang tidak bisa," jelas Aman.

Baca: Sekolah Kedinasan di 6 Instansi Ini Resmi Dibuka, Catat Tanggal Pendaftarannya
Baca: Ingin Dianggap Keren Saat Sekolah, Boy William Sampai Lakukan Perampokan Kecil-kecilan
Menurutnya peraturan perlu melihat kondisi lapangan saat ini.
"Jadi kita tidak bisa mengeluarkan peraturan tanpa melihat, saya melihatnya semua dan semua lapor pada kita."
Bedasarkan analisa pakar, Aman menjelaskan bahwa sekolah bisa dibuka bila sistem kesehatan anak juga terjamin.
"Sekarang ini seluruh ketua IDAI sangat takut karena ada satu hal."
"Analisis dari teman saya di Inggris mengatakan ketika dibuka sekolah daerah itu harus siap dengan ICU anak, berapa ruang isolasi, dan berapa kekuatan dokter anak di situ," tegas Aman.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)