Virus Corona
Doni Monardo: Di Indonesia, 1 Dokter Paru Layani 130 Ribu Warga
Letjen Doni Monardo mengingatkan agar masyarakat agar tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi
Editor:
Malvyandie Haryadi
Sebaliknya, bila masyarakat yang positif Covid-19 akan terus diobati sampai sembuh seperti sedia kala. Doni menyatakan tim gugus tugas yang terstruktur dari pusat hingga daerah akan
bekerja sesuai dengan tahapan yang ditetapkan dan penuh kehati-hatian.
"Inilah yang kami lakukan secara pararel. Karena apa? Karena ternyata jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak. Jadi kami mencoba untuk
merangkum, merumuskan sebuah program sehingga pararel agar tidak terpapar covid tetapi juga tidak terpapar PHK," kata dia.
Pesan Jokowi
Usai mendengarkan pemaparan Doni, Presiden Jokowi atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota tim Gugus Tugas Covid-19 yang telah lebih dari tiga bulan secara konsisten mengawal pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda negeri Indonesia.
"Saya paham semua pasti lelah, tapi perjuangan kita masih belum berakhir. Kepada seluruh Kepala Daerah saya perintahkan untuk terus memantau perkembangan Covid- 19 di daerahnya masing-masing. Terus membuka komunikasi dengan tim Gugus Tuga untuk melaporkan situasi terkini," pesan Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia, pembukaan suatu daerah menuju tatanan masyarakat yang produktif dan aman Covid-19 harus melalui tahapan-tahapan yang ketat dan hati-hati sehingga tidak terjadi kenaikan kasus baru.
Tahapan-tahapan tersebut masing-masing; perlunya prakondisi yang ketat, penentuan waktu yang tepat, tentukan prioritas sektor apa yang akan dibuka lebih dulu, harus diperkuat konsolidasi antara pusat dan daerah, serta lakukan evaluasi secara rutin.
"Harus diingat untuk penanganan Covid-19 sangat diperlukan kedisiplinan semua pihak. Jika di suatu daerah yang semula sudah masuk zona hijau namun tiba-tiba melonjak lagi persebarannya maka terpaksa dilakukan penutupan kembali. Intinya kita tidak ingin terjadi serangan Covid-19 gelombang kedua," tegas Jokowi.(tribun network/fik/dod)