Virus Corona
Pertama Sejak Februari, Tidak Ada Kasus Covid-19 Lokal di Korea Selatan
KCDC melaporkan empat infeksi baru pada hari ini dan seluruhnya merupakan kasus impor.
Setidaknya 120 negara telah meminta tes Covid-19 Korea dan telah diimpor atau merupakan bantuan kemanusiaan.
Sementara Korea Selatan mengekspor test kit senilai 48,6 juta dolar AS pada Maret 2020.
"Beberapa peneliti berpikir, ini sebenarnya adalah kasus infeksi ulang atau masalah ketepatan dalam test kit," terang Hwang Seung Sik, Ahli Epidemiologi Spatio-temporal di Seoul National University.
"Banyak yang melihat ini lebih sebagai reaktivasi virus," kata Hwang Seung-sik.
"Sebenarnya, Korea Selatan juga menerapkan standar yang lebih ketat untuk apa yang merupakan pemulihan lengkap, dibandingkan dengan negara lain," paparnya.
"Mengingat keakuratan yang tinggi dari test kit dan volume pengujian yang dilakukan, ini banyak kasus infeksi ulang atau reaktivasi bukan jumlah yang tinggi," tambahnya.
Sikap Korea Selatan: Proaktif dan Agresif
Korea Selatan telah bersikap proaktif dan agresif dalam perjuangannya melawan Covid-19.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, Korea Selatan mulai dari diam-diam mengembangkan dan menimbun alat tes pada awal Januari.
Termasuk memasuki data ponsel cerdas dan kartu kredit untuk melacak pergerakan mereka yang dikonfirmasi memiliki virus.
Al Jazeera melaporkan, pengguna smartphone di negara tersebut menerima peringatan otomatis yang merinci situs infeksi terdekat.
Sementara mereka yang menyelesaikan masa karantina diharuskan melaporkan gejala mereka setiap hari melalui aplikasi yang dikelola pemerintah.
Tanggapan Pemerintah Terkait Covid-19
Pada saat yang sama, Al Jazeera mewartakan, Korea Selatan menguji hingga 20.000 orang per hari untuk virus.
Pengujian tersebut sering dilakuakn secara gratis, kadang-kadang dalam bentuk drive-thru atau bilik telepon self-sanitizing.