Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Penelitian Awal Ini Ungkap Kematian Corona di Negara yang Wajibkan Vaksin Tuberkulosis Lebih Sedikit

Negara-negara dengan kebijakan wajib vaksinasi tuberkulosis atau TB mencatat lebih sedikit kematian akibat Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Kolase TribunJabar/pixabay.com
ILUSTRASI - Negara-negara dengan kebijakan wajib vaksinasi tuberkulosis atau TB mencatat lebih sedikit kematian akibat Covid-19. 

Dia juga akan memulai uji coba terpisah untuk mempelajari efektivitas vaksin BCG pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun.

Uji coba lain sedang berlangsung di Australia, Denmark, Jerman, Inggris, dan AS.

Kendati demikian, para ilmuwan masih terus memahami alasan vaksin BCG bisa efektif ke sejumlah penyakit menular lainnya.

Hasil penelitian Netea menunjukkan, vaksin BCG membuat kepekaan pada sistem kekebalan.

Setiap kali patogen yang bergantung pada strategi serangan yang sama dengan serangan bakteri tuberkulosis, vaksin siap untuk merespons secara lebih baik daripada sistem kekebalan tubuh mereka yang tidak menerima vaksin.

"Ini seperti vaksin BCG membuat bookmark untuk digunakan sistem kekebalan di kemudian hari," kata Netea.

Bahkan jika vaksin BCG terbukti efektif, itu bukan alasan untuk menimbunnya.

Sebab ada kemungkinan kecil vaksin BCG dapat meningkatkan risiko virus corona, tetapi para ilmuwan tidak akan tahu sampai setelah uji klinis.

"Tidak ada negara di dunia yang berhasil mengendalikan penyakit hanya karena populasi diberi vaksin BCG," kata Otazu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved