Virus Corona
KSP Imbau Warga Tidak Bepergian Kecuali Indonesia Sudah Aman dan Bersih dari Corona
Moeldoko mengatakan kunci memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat.
“Kami sedikit beruntung karena seluruh aparat sangat responsif. Mereka mencatat dan melaporkan tiap nama yang masuk ke wilayahnya masing-masing. Mengacu besarnya pergerakan manusia, khususnya yang masuk di Madiun ini, koordinasi lintas institusi semakin intensif dilakukan,” kata Ahmad.
Selain Bupati Madiun, sikap siaga juga ditunjukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Mereka bahkan menjaga 7 pintu masuk selama 24 jam non stop.
Pos pantau pergerakan orang ini berada di Babadan, Sawoo, Sukorejo, Mlilir, Slahung, Sampang, dan Badegan.
Hanya saja, Ponorogo dihadapkan kepada masalah pelik. Para pendatang memiliki treatment khusus untuk mengelabui pemeriksaan petugas.
“Ponorogo terus membatasi sebaran covid-19. Tapi, pergerakan arus masuk orang-orang masih terjadi. Kami sudah siapkan 7 pos untuk mengawasi mereka. Tapi, ada beberapa orang yang berbohong. Dia datang dari Jakarta dengan bus dan turun di Wonogiri, lalu masuk ke sini dengan motor. Mereka tidak bawa barang dan mengaku dari wilayah lain di sekitar sini,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
Selain Jawa Timur, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sementara waktu melarang warganya kembali dari perantauan. Sebab, banyak warga Tapanuli Tengah merantau di Jakarta, Medan, dan kota besar lain.
Apalagi, gejala Covid-19 sudah muncul di Tapanuli Tengah. Perantaranya salah seorang warganya yang baru kembali dari Malaysia dan menjalani sepekan karantina mandiri.
“Warga Tapanuli Tengah di perantauan jangan pulang. Bertahan di sana saja. Kami sedang fokus untuk memutus sebaran Covid-19. Selain pemantauan orang dari luar daerah, kami juga menyemprot cairan disinfektan, penyampaian imbauan, dan mendirikan banyak posko kesehatan,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani. (Willy Widianto)