Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

KSP Imbau Warga Tidak Bepergian Kecuali Indonesia Sudah Aman dan Bersih dari Corona

Moeldoko mengatakan kunci memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Alarm waspada penyebaran virus corona atau Covid-19 terus dibunyikan daerah.

Regulasi lebih ketat digulirkan guna merespon masih besarnya gelombang perpindahan manusia antar wilayah.

Pemerintah pusat pun terus berupaya mencegah pergerakan manusia dari Jakarta menuju ke daerah.

“Kesadaran memang harus dimiliki seluruh masyarakat di perantauan. Mereka tidak melakukan perjalanan, kecuali Covid-19 sepenuhnya aman dan bersih dari Indonesia," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Jumat (10/4/2020).

Baca: Polri Siap Kawal Penerapan PSBB Dalam Rangka Memutus Rantai Penyebaran Corona

Moeldoko mengatakan kunci memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat.

"Upaya ke arah sana sekarang ini terus dilakukan pemerintah pusat. Sebaran Covid-19 akan terputus apabila gotong royong seluruh elemen masyarakat berjalan,” katanya.

Pernyataan dari Moeldoko tersebut merespon beberapa suara dari daerah terkait banyaknya warga Jakarta ke daerah.

Baca: Ini Fakta Lagu Virus Corona Bimbo yang Disebut Sudah Dinyayikan 30 Tahun Lalu, Sudah Terlanjur Viral

Diketahui, Jakarta saat ini menjadi episentrum covid-19 .

“Pemerintah pusat harus lebih ketat mencegah pergerakan orang-orang tersebut. Bagaimana mereka ini tidak keluar dari kota atau daerah tersebut harus diupayakan maksimal,” ujar Bupati Madiun, Ahmad Dawami.

Hingga Selasa (7/4/2020), gelombang pergerakan manusia yang masuk ke Madiun mencapai 10 ribu orang.

Mereka rata-rata para perantau yang tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan lainnya.

Mengacu informasi http://infocovid19.jatimprov.go.id/, Rabu (8/4/2020) pukul 23.30 WIB, Madiun memiliki 1 pasien positif covid-19. Sekitar 8 orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lalu 172 nama Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Baca: UPDATE Corona di Indonesia, 10 April 2020: Tambahan Kasus Baru di Gorontalo, Jakarta Tertinggi

Untuk wilayah Jawa Timur jumlah total infeksi covid-19 mencapai 196 pasien. Rinciannya pasien sembuh 23,47% dan sedang dirawat 67,86%, lalu meninggal 8,67%.

Adapun jumlah PDP sekitar 1.185 orang. Komposisinya terdapat 67,93% nama dalam pengawasan, lalu 26,92% sudah selesai menjalani pengawasan.

Adapun mereka yang meninggal dunia mencapai 5,15%. Untuk status ODP jumlahnya sekitar 12.314 orang. Dari angka itu, sebanyak 67% sedang dipantau, lalu 32,9% dinyakan selesai.

Jumlah ODP yang meninggal mencapai 0,11%.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved